Profesor Singapura Sebut Jokowi Jenius: Pemimpin Paling Efektif di Dunia

Jum'at, 08 Oktober 2021 | 11:51 WIB
Profesor Singapura Sebut Jokowi Jenius: Pemimpin Paling Efektif di Dunia
Presiden Jokowi dalam sambutan peringatan Haornas ke-38, Kamis (9/9/2021). [Tangkapan layar/Youtube Kemenpora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan pujian dari profesor dan peneliti Institute di National University of Singapore, Kishore Mahbubani.

Jokowi disebut sebagai pemimpin yang jenius. Tak hanya itu, Jokowi juga dinilai sebagai pemimpin yang paling efektif di dunia.

Pujian Jokowi jenius tersebut ia sampaikan dalam tulisan berjudul 'The Genius of Jokowi' yang tayang pada 6 Oktober 2021 di Project Syndicate.

Kishore Mahbubani mengatakan bahwa Jokowi layak mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam memimpin.

"Pada saat bahkan beberapa negara demokrasi kaya, memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas," ungkapnya, dikutip dari makassar.terkini.id--jaringan Suara.com.

Tak hanya itu, Kishore Mahbubani memuji Jokowi jenius karena memberikan model pemerintahan yang baik.

Model pemerintahan Jokowi itu menurutnya dapat dipelajari oleh negara lain.

"Jokowi memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia," tulisnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peletakan batu pertama atau  groundbreaking pabrik industri baterai kendaran listrik PT HKML Baterai Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (foto: bidik layar video)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik industri baterai kendaran listrik PT HKML Baterai Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (foto: bidik layar video)

Jokowi juga disebut mampu menjembatani kesenjangan politik di Indonesia.

Baca Juga: Gerindra Setuju Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Bahas Jadwal Pemilu: Biar Gak Ngalor-Ngidul

Cara Presiden Jokowi membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai paling islamis di Indonesia juga menjadi sorotan profesor asal Singapura itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI