Dulu Berantas Korupsi Kini Jualan Kopi, Eks Pegawai KPK Korban TWK: Tak Ada Perbedaan

Kamis, 14 Oktober 2021 | 17:05 WIB
Dulu Berantas Korupsi Kini Jualan Kopi, Eks Pegawai KPK Korban TWK: Tak Ada Perbedaan
Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hotman Tambunan kembali bergulat dengan usaha kedai kopi. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hotman Tambunan kembali bergulat dengan usaha kedai kopi. (Suara.com/Arga)
Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hotman Tambunan kembali bergulat dengan usaha kedai kopi. (Suara.com/Arga)

"Dengan saya tidak bekerja di KPK lagi, saya punya waktu sehingga saya punya kesempatan untuk membayar utang saya itu, menjual produk kopi yang telah dibuat oleh kami," jelas Hotman.

Berdayakan Petani Kopi

Hotman mengaku jika usaha yang dia dirikan ini tidak hanya menjual kopi semata. Dengan usaha ini, dia mencoba memberdayakan masyarakat yang berada di kampung halamannya, yakni Toba, Sumatera Selatan.

"Kedai kopi ini kami bangun bukan hanya menjual kopi, kami juga memberdayakan masyarakat yang ada di kampung kami di sana, yaitu di Toba," kata Hotman.

Perwakilan 75 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) Hotman Tambunan di Jakarta, Selasa (10/8/2021). ANTARA/Desca Lidya Natalia
Perwakilan 75 orang pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) Hotman Tambunan di Jakarta, Selasa (10/8/2021). ANTARA/Desca Lidya Natalia

Dikatakan Hotman, masyarakat di kampung halamannya memang mempunyai perkebunan kopi yang tidak terurus.

Berangkat dari hal tersebut, dia bersama koleganya mencoba memberikan pelatihan terkait budidaya kopi yang bagus dan benar.

"Kami berikan pelatihan itu, pelatihan barista juga kepada pemuda pemudi di sana sehingga bisa menjual kopi," kata dia.

Dengan demikian Tabe Coffee lanjut Hotman, tidak sekedar mencari untung semata. Melalui usaha ini, dia ingin ada proses pemberdayaan agar kemudian tercipta harga yang adil antara petani, penjual, dan penikmat kopi.

"Jadi, di samping usaha ini untuk mendapatkan untung, juga ada hal lainnya yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat petani kopi sehingga nanti didapatkan, pemikiran kami bagaimana mendapatkan harga yang adil antara petani kopi, penjual kopi, dan peminum kopi," tegas dia.

Baca Juga: Tidak Sekedar Berjualan, Eks Pegawai KPK juga Berdayakan Petani Lewat Kedai Kopi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI