Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden nomor 45 tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggoataan Dewan Pengarah BRIN.
Mereka yang dilantik yakni Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.
Adapun Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.
Selanjutnya, Sekretaris Dewan Pengarah BRIN yakni Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto.
Kemudian anggota Dewan Pengarah BRIN yakni Guru Besar FE Universitas Indonesia Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisoro dan Tri Mumpuni.
Nasib BRIN diprediksi sama dengan BPIP
Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta Profesor Azyumardi Azra melalui akun Twitter pribadi, menilai kebijakan tersebut mengindikasikan Jokowi tak belajar dari pengalaman sebelumnya.
Pengalaman sebelumnya yang dimaksud Azyumardi Azra adalah pengangkatan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP.
Baca Juga: Megawati Belum Tentu Jagokan Puan, Kader-kader Potensial Bisa Diusung PDIP di Pilpres 2024
"Harusnya Presiden Jokowi belajar dari kasus BPIP, yang ketua dewan pengarahnya juga ketua umum parpol. Akibatnya, BPIP menjadi partisan dan kehilangan kepercayaan dari publik. BRIN juga bakal bernasib sama seperti BPIP," tulis Azyumardi dikutip Suara.com dengan izin dan konfirmasi dari yang bersangkutan.