Terletak lebih kurang lima kilometer dari dermaga di Desa Haruku, Pulau Haruku, Desa Oma tergolong desa paling awal menjadi peserta Program Pamsimas. Di sini program dimulai pada 2009, atau lebih kurang setahun sejak Pamsimas resmi diluncurkan.
Pamsimas kini memungkinkan sanitasi yang lebih baik di Desa Haruku dan desa-desa sekitarnya. Program Pamsimas memungkinkan bertambahnya rumah yang memiliki jamban sendiri dan semakin sedikit warga yang buang air besar sembarangan.
Lebih dari itu, ketersediaan air yang mudah diakses dan mengalir terus, membuat warga, khususnya para perempuan, punya kesempatan menanam sayur-sayuran dengan sistem hidroponik.
Hal ini dilakukan warga Desa Wolotopo Timur dan Desa Kakor, Nusa Tenggara Timur. Kedua desa ini telah mencapai tingkat sambungan rumah 100 persen.
Saat ini, Desa Wolotopo Timur, yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan pantai Laut Sawu, lebih hijau menjelang akhir Juni 2021. Warga Desa Wolotopo Timur baru, dalam setahun terakhir berhasil membudidayakan aneka sayuran.
Dengan kegiatan yang hanya dimungkinkan berkat adanya air bersih ini, sekurang kurangnya kedua desa tersebut telah mengurangi ketergantungan terhadap hasil sayur mayur dari luar dan tentu saja, menghemat pengeluaran.
Berkat air, berbagai upaya baru pun lahir bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kualitas hidup semakin baik, masyarakat semakin sehat, dan kesejahteraan pun meningkat.
Indah Raftiarty ER
Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR
Baca Juga: Buka Rakornas Pamsimas III 2021, Menteri PUPR: Kalau Program Tak Berfungsi, Laporkan!