Pelecehan seksual dilakukan setiap kali mereka bermain game online bareng.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Azis Andriansyah menggambarkan secara rinci bentuk pelecehan dalam konferensi pers di Polres Jakarta Selatan, hari ini.
Tetapi dalam tulisan ini tidak disebutkan rincian yang dialami anak-anak itu.
FM juga sering memutar video porno adegan hubungan sesama jenis di hadapan korban.
Setelah merinci aksi yang pernah dilakukan FM, Azis menyebut "inilah kejinya dari pelaku tersebut."
Bagaimana membujuk korban?
FM tahu betul anak-anak tetangganya memerlukan uang untuk bermain game online.
Bagi dia memberi sejumlah uang tidak terlalu susah, apalagi dia sudah bekerja sebagai pengajar bahasa.
Tak jarang pula, FM memberikan voucher game online secara cuma-cuma kepada anak-anak "top up game gratis dan sharing game gratis voucher game online," kata Azis, dengan syarat mau menuruti semua kemauan FM.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah Kembali Terjadi di Kota Batu
Azis menyebut FM sengaja mempertontonkan video porno adegan sodomi kepada anak-anak dengan tujuan tertentu "sehingga dari anak anak tersebut juga sudah mulai dikit mengalami gangguan psikologis. Ya bisa jadi sudah mulai tertarik sesama jenis."
"Dari 14 anak tersebut ada yang sudah sering sekali dilakukan percabulan hingga 15 Kali dia dicabuli."
Bagaimana kasus terungkap?
Selama berbulan-bulan, perbuatan FM sama sekali tak terendus. Tapi toh pada akhirnya terungkap juga.
Ketua RW Raden Taufik mengatakan pada Senin (15/11/2021) terjadi kegaduhan di lingkungannya.
Dia mendapat kabar dari ketua RT setempat telah terjadi pencabulan. Seorang anak mengaku kepada orangtuanya bahwa dia mendapat voucher game dari FM dengan syarat memperlihatkan alat kelamin terlebih dahulu.