5 Kisah Legenda Gunung Kelud yang Masih Menyimpan Misteri

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 30 Desember 2021 | 15:17 WIB
5 Kisah Legenda Gunung Kelud yang Masih Menyimpan Misteri
5 Kisah Legenda Gunung Kelud yang Masih Menyimpan Misteri - Gunung Kelud, di Jawa Timur, masuk dalam daftar 10 gunung api paling berbahaya di dunia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Legenda Gunung Kelud yang kedua adalah adanya buaya putih yang hidup menjaga danau di Gunung Kelud. Mitosnya, suatu ketika diceritakan terdapat dua bidadari di danau yang sedang melakukan tindakan asusila.

Dewa yang melihat kejadian tersebut seketika murka dan berucap “kalian seperti buaya”. Seketika itu pula kedua bidadari tersebut berubah menjadi buaya putih yang sampai saat ini dipercaya menunggu danau tersebut.

3.       Jalan Misterius

Saat berkunjung ke Gunung Kelud anda pasti akan melewati jalanan misterius yang bisa membuat kendaraan bergerak sendiri pada jalanan yang datar walaupun mesin dalam keadaan mati yang dikaitkan dengan hal mistis. Menurut peneliti ada medan magnet yang kuat sehingga dapat menarik mobil namun masih menjadi pertanyaan kenapa mobil bisa bergerak sesuai arah jalan.

4.       Keris Mpu Gandring

Masih ingatkah anda tentang pelajaran sejarah yang menceritakan tentang sebuah keris yang dibuat oleh seseorang bernama Mpu Gandring pada zaman kerajaan Singosari?

Konon menurut kepercayaan karena keris ini memilki aura jahat yang sangat besar dan dapat mempengaruhi pemiliknya, akhirnya keris ini dikubur di dalam Gunung kelud.

Konon, keris ini direbut oleh Ken Arok dan digunakan untuk membunuh Mpu Gandring yang membuat keris tersebut semakin jahat di tangan yang salah. Keris tersebut yang menjadi penyebab terbunuhnya Ken Arok sendiri, Anusapati, dan Kebo Ijo.

5.       Ritual Gunung Kelud

Baca Juga: Legenda Gunung Semeru, Gunung Suci Bagi Umat Hindu

Sesuai dengan legenda yang dipercaya turun-temurun, ritual ini diadakan oleh warga setempat pada setiap bulan Suro untuk menolak sumpah yang dibuat oleh Lembu Suro dan sebagai rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI