Suara.com - Sudah empat pemilu, Partai Keadilan Sejahtera belum pernah berhasil mengusung kader sendiri menjadi calon presiden. PKS selalu mengusung kader partai lain.
Sebenarnya PKS punya kader internal yang mereka siapkan, tetapi realita politiknya tidak memungkinkan untuk mengusung sendiri. Membutuhkan dukungan dari partai lain.
Dukungan dari partai lain terhadap kandidat dari PKS ini yang sering tidak ketemu.
"Kita mengajukan calon kita, (misal) Bung Mabrur kita calonkan, ternyata partai lain nggak mau. Gimana coba?" kata Ketua PKS Almuzzammil Yusuf, Selasa (1/2/2022).
Partai yang perolehan kursinya di badan legislatif tidak mayoritas, seperti PKS, mustahil bisa mengusung calon presiden sendiri. Mau tidak mau membutuhkan mitra koalisi.
Partai bisa mengusung pasangan calon sendiri jika memperoleh 20 persen kursi di DPR.
Bila berkoalisi, maka siapa yang menjadi calon presiden harus benar-benar bisa diterima semua mitra.
"Namanya kolaborasi itu sama-sama sepakat, nggak bisa dipaksain. Kalau kita paksain, nggak bisa ikut kita. Makanya di situ ada dialog," ujar Muzzammil.
Menjelang pemilu 2024, PKS kembali menyiapkan tokoh internal, kali ini Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Dikehendaki Jadi Presiden Karena Selalu Disambut Masyarakat
"Sekarang kita penokohan. Kita ingin tokoh kita terus naik. Sehingga orang ketika bicara nasionalis-religius ya wajar tokoh PKS gitu, ketika tokoh kita menguat ada Habib Salim, ada tokoh lain kan banyak, tokoh Sumatera-nya, tokoh Jawa Barat, Jawa Tengah, dan lain-lain," kata Muzzammil.