Suara.com - Kita sudah mengalami banyak tantangan sejak tahun 2020 dan harus ada yang sangat berani untuk memprediksi bagaimana pandemi ini akan berdampak apa kepada kita selanjutnya.
Banyak pakar yang percaya COVID pada akhirnya akan menjadi endemi.
Namun, apa artinya penyakit menjadi endemik ini menjadi kebingungan yang besar. Salah satu alasan utamanya adalah kesalahpahaman tentang endemi itu sendiri, termasuk seperti apa COVID sebagai penyakit endemi nantinya.
Mari kita bahas satu per satu.
Apa sebenarnya arti 'epidemi'?
Suatu penyakit bersifat epidemi atau endemi.
Penjelasan paling sederhana tentang penyakit epidemi adalah penyakit yang jumlah kasusnya di masyarakat sangat besar atau tidak terduga. Ketika ini terjadi, perlu tindakan kesehatan masyarakat untuk mengendalikan penularan penyakit.
Dalam kasus pandemi, yakni epidemi di seluruh dunia, skalanya jauh lebih besar. Tergantung pada tingkat penularan dan tingkat keparahan penyakitnya, keadaan darurat kesehatan masyarakat global mungkin perlu diberlakukan, seperti yang telah kita lihat dengan COVID.
Ketika muncul virus yang sama sekali baru, seperti SARS-CoV-2 yang berpotensi menyebabkan penyakit parah dan sangat mudah menular, kurangnya kekebalan tubuh di kalangan penduduk mendorong penularan penyakit terjadi secara kuat.
Saat sebuah penyakit menjadi epidemi, itu berarti ada ketidakseimbangan antara pendorong penyebaran penyakit dengan faktor-faktor yang membatasi penularan di masyarakat. Singkatnya, ini berarti pemicu penyebaran penyakit mengalahkan faktor-faktor yang membatasi penyebaran.
Baca Juga: Muncul Wacana Endemi dengan Tersebarnya Omicron, WHO: Tidak di 2022
Dengan demikian, penyakit menyebar seperti kebakaran hutan yang meluas. Meledak dan sulit dikendalikan setelah menyebar.
Dari epidemi menjadi endemi
Namun, seiring waktu, kekuatan mendasar yang mendorong epidemi berubah.
Ketika kekebalan mulai meningkat di seluruh populasi, idealnya dengan cara yang pengendalian lewat vaksinasi, juga oleh penularan alami, patogen mulai kehabisan bahan bakar dan kemampuannya untuk menular pun menurun.
Patogen dapat mencakup berbagai mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan parasit. Dalam hal ini, mari kita asumsikan kita sedang berbicara tentang virus.
Selain kekebalan, kita juga dapat mengurangi kemampuan virus untuk menyebar melalui perubahan perilaku, seperti membatasi kontak dengan orang lain, memakai masker, dan meningkatkan kebersihan tangan.
Selain menurunkan kemampuan virus untuk menular, kekebalan tubuh juga mengurangi kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit, yang berarti lebih sedikit orang yang akan sangat sakit atau meninggal.
BERITA TERKAIT
Hangat! Pertemuan Wali Nanggroe Aceh dan JK Usai Polemik Pulau Selesai
17 Juni 2025 | 23:05 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI