Dinilai Rasis, Eks Tapol Papua Minta Film Si Tikam Polisi Noken Dicabut: Kapolda Harus Minta Maaf

Senin, 07 Februari 2022 | 08:49 WIB
Dinilai Rasis, Eks Tapol Papua Minta Film Si Tikam Polisi Noken Dicabut: Kapolda Harus Minta Maaf
Eks Tahanan politik Papua, Ambrosius Mulait. (Suara.com/Bagaskara)

"Salah satu tujuan film ini adalah untuk mempromosikan budaya Papua, khususnya yang ada di Pegunungan yang dikelilingi oleh hutan dan lembah, serta adat istiadatnya yang begitu unik dan mengangkat anak-anak dan generasi muda Papua untuk maju dan menggali potensi yang ada pada diri sendiri dengan menjadi abdi negara," kata Kamal dalam keterangannya, Sabtu (5/2/2022).

Menurutnya film yang digarap sekitar dua tahunan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat di Papua maupun diluar Papua tentang masalah di Papua yang sering terjadi perang suku karena ketidakpahaman masyarakat tentang permasalahan yang dihadapi.

Penyelesaian masalah suatu tindak pidana tidak hanya dilakukan melalui peradilan formal, di Papua penyelesaian suatu tindak pidana masih sering dilakukan dengan peradilan restoratif atau restorative justice melalui peradilan adat.

"Semoga film ini dapat memberikan pesan-pesan yang erat akan budaya dan tradisi serta kehadiran sosok polisi ditengah masyarakat dalam menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi," jelasnya.

Dia meminta seluruh masyarakat untuk tidak hanya melihat dari judul film tersebut melainkan makna dan pesan bahwa semua permasalahan dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.

"Yang kita perlu lakukan iyalah pelajari dulu pemasalahan yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan permasalahan lainnya," kata Kamal.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI