Saat Sirene Berbunyi di Kyiv, Sudah Hampir Terlambat Tinggalkan Kota Itu

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 12:36 WIB
Saat Sirene Berbunyi di Kyiv, Sudah Hampir Terlambat Tinggalkan Kota Itu
Seorang perempuan Ukraina bersama anak-anaknya dengan dibantu seorang tentara menyeberang ke wilayah Polandia di perbatasan Korczowa-Krakovets, Sabtu (26/2/2022). Setidaknya 150 ribu warga Ukraina dilaporkan telah menyeberang ke sejumlah negara tetangga karena invasi Rusia. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan penutupan wilayah udara dan perjalanan kereta api dibatalkan atau habis dipesan, jalan keluar terbaik dari kota Kyiv adalah melalui jalan darat.

Namun, dengan pasukan Rusia yang mendekat dari selatan, utara dan timur, hanya tersisa rute barat untuk menyelamatkan diri, menyebabkan jalan-jalan di rute ini penuh sesak.

Lebih buruk lagi, ada antrean panjang pembelian bahan bakar. Bagi mereka yang akhirnya berhasil mencapai pompa bensin, batas 20 liter diberlakukan.

Selain itu, juga terjadi kelangkaan uang tunai. Setelah serangkaian serangan dunia maya, orang-orang mencoba menarik sebanyak mungkin uang tunai.

Tapi sementara ribuan orang yang memutuskan untuk keluar dari Kyiv menuju ke arah Polandia, ada juga yang memutuskan untuk tetap berlindung dan menunggu.

[map]

Masa depan yang tidak pasti

Pagi itu mendung di Kyiv, sehingga sulit untuk melihat pesawat menderu di atas awan.

Wajah-wajah muncul di jendela apartemen, menatap ke langit. Pesawat milik siapa itu? Apakah mereka terbang untuk menyerang atau melindungi?

ABC bertemu satu keluarga di sebuah permukiman di kota itu yang menikmati semacam "perjamuan terakhir" sebelum mereka meninggalkan rumah mereka.

Di atas mangkuk borscht panas, mereka menyaksikan dengan bingung saat berita TV menunjukkan puing-puing yang menyala.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Jadi Tantangan Indonesia Sebagai Ketua G20

Ketika selesai makan, mereka mengumpulkan apa yang bisa mereka bawa dan berkemas pergi dengan mobil.

Mereka menuju rumah orangtua mereka di pedesaan, tidak yakin kapan mereka akan kembali, atau akan seperti apa kota ini saat mereka kembali nanti.

Artikel ini diproduksi oleh Mariah Papadopoulos dari ABC News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI