Sikap bimbang sebaliknya ditunjukkan Afrika Selatan yang butuh menggandakan kapasitas penyimpanan minyak untuk menghadapi fluktuasi harga bahan bakar.
Menurut jejaring investigatif Amabhungane, pemerintah sedang akan memutuskan tender pembelian gas alam cair, dengan dua kandidat terkuat berasal dari Azerbaijan dan Rusia.
India memilih sikap lebih pragmatis dan membeli minyak murah dari Rusia dengan diskon 20 persen.
Menurut lembaga analisa perdagangan Kpler, sebanyak lima kapal tanker Rusia dengan enam juta barel minyak mentah berangkat ke India pada awal Maret dan dijadwalkan tiba pada April mendatang, lapor CNBC.
Sementara Cina berusaha keras menepis isu keberpihakan kepada Rusia dengan menegaskan sikap netralnya dalam konflik di Ukraina.
Upaya Beijing dalam menghindari tekanan dagang dari AS dan Eropa akan dicatat dengan seksama oleh Afsel, India, dan Brasil.
Beberapa hari silam, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menerima duta besar negara-negara BRICS di kantornya di Moskow, Selasa (22/03).
Pertemuan itu menguatkan BRICS sebagai forum "dialog di antara kelima negara anggota” untuk membahas isu geopolitik dan ekonomi di dunia, tulis Kementerian Luar Negeri seperti dilansir kantor berita TASS.
Dalam pertemuan tersebut, Lavrov mendemonstrasikan betapa negara-negara BRICS semata digerakkan oleh kepentingan nasionalnya sendiri dan bahwa Rusia tidak berdiri sendirian dalam menghadapi "perang ekonomi” yang dilancarkan negara Barat. rzn/ha
Baca Juga: Harga Emas Naik Imbas Keraguan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
