Pemerintah AS percaya bahwa Grup Wagner dibiayai oleh oligark Rusia Yevgeny Prigozhin, yang memiliki hubungan dekat dengan Pemerintah Rusia. Prigozhin telah membantah adanya hubungan dengan kelompok tersebut.
Menurut Erica dalam beberapa konflik peran Wagner sangat signifikan, misalnya di Suriah. Kelompok ini menjadi mitra taktis di darat untuk Angkatan Udara Rusia, berjuang bersama pasukan Pemerintah Assad untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak.
"Mereka juga menjadi kekuatan penting dalam membantu pemerintah melawan kelompok pemberontak atau kelompok ekstremis di Republik Afrika Tengah dan Mali," jelasnya.
Pelanggaran HAM dan kejahatan perang
Selama delapan tahun terakhir, Grup Wagner telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran.
Tahun lalu, panel ahli PBB mengatakan Grup Wagner terlibat "pelanggaran berat hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humanitarianinternasional" bersama Angkatan Bersenjata Republik Afrika Tengah.
"
"Pelanggaran tersebut di antaranyaeksekusi massal, penahanan sewenang-wenang, penyiksaan selama interogasi, penghilangan paksa, pemindahan paksa penduduk sipil, menarget fasilitas sipil tanpa pandang bulu, pelanggaran hak atas kesehatan dan peningkatan serangan terhadap aktor kemanusiaan," demikian pernyataan panel ahli PBB.
"Laporan PBB menemukan alasan yang masuk akal untuk mempercayai bahwa personel Wagner telah melakukan kejahatan perang di Libya.
Pada tahun 2020, Pentagon mengaku memiliki bukti bahwa tentara bayaran Grup Wagner telah menanam ranjau darat dan bahan peledak lainnya di Libya.
Baca Juga: Wagner, Tentara Bayaran Asal Rusia Mengapa Terkenal Kejam?
"Taktik Grup Wagner yang tidak bertanggung jawab telah memperpanjang konflik, menyebabkan penderitaan yang tidak perlu dan kematian warga sipil yang tak bersalah. Rusia memiliki kekuatan tapi tak ada kemauan untuk menghentikan mereka," kataBradford Gering, wakil direktur operasi Amerika untuk Afrika.
Pekan laluHuman Rights Watch mengatakan tersangka tentara bayaran Rusia diduga terlibat dalam pembantaian di Mali di mana sekitar 300 pria sipil dieksekusi.
"Insiden itu adalah kekejaman tunggal terburuk yang dilaporkan dalam konflik bersenjata selama satu dekade di Mali," katanya.
Untuk menghindari tanggung jawab, Grup Wagner kabarnya tak jarang beroperasi dengan nama berbeda.
Rusia telah membantah memiliki hubungan dengan kelompok tersebut. Selain itu, bisnis tentara bayaran adalah ilegal menurut hukum Rusia.
Tapi seperti yang dikatakan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, mereka ini perusahaan tentara bayaran Rusia yang melakukan perang dengan atas nama Rusia.