Opini: Dibeli Elon Musk, Twitter Akan Jadi Sarang Hoax?

Selasa, 26 April 2022 | 20:06 WIB
Opini: Dibeli Elon Musk, Twitter Akan Jadi Sarang Hoax?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat itu, Twitter menulis, "setelah memeriksa Tweet terbaru akun @realDonaldTrump dan memahami konteksnya, terutama bagaimana pesannya diterima atau diinterpretasikan di dalam dan luar Twitter, kami mengunci akun tersebut untuk selamanya demi menghindari hasutan lanjutan.”

Musk, seorang "absolutis kebebasan berpendapat”

Tapi Musk tidak menyukai aturan. Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan aturan netiket yang ketat dan penguncian akun milik pengguna tidak akan ada dalam versi Twitter miliknya.

Manusia terkaya di dunia, yang memiliki harta senilai USD 270 miliar, ingin menjadikan Twitter sebagai "imperatif sosial” bagi kebebasan berpendapat.

"Siapapun bisa mengungkapkan pandangan soal apapun", kata Musk, yang gemar menggambarkan diri sebagai "absolutis kebebasan berpendapat.”

Dunia yang dia bayangkan justru terkesan mustahil terwujud di bawah asuhannya, karena sang miliarder dikenal gemar memblokir akun pengguna yang mengritik dirinya atau perusahaannya.

Dia juga tidak ragu memprovokasi aksi perundungan oleh pendukungnya sendiri terhadap jurnalis yang melontarkan kritik.

Alun-alun bukan milik pribadi Twitter di abad ke21 boleh jadi menyerupai sebuah alun-alun kota, seperti yang digambarkan oleh Musk.

Tapi dia melewatkan adanya perbedaan yang sangat penting, bahwa pertukaran informasi di alun-alun tidak pernah dibatasi sepanjang 280 kata.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Twitter Hingga Dibeli Elon Musk

Komunikasi pribadi antarindividu menghasilkan jauh lebih banyak informasi, ketimbang sebuah pesan pendek yang paling banter dibubuhi sebuah gambar. Dan perbedaan yang paling penting: Tidak pernah dalam sejarahnya, alun-alun kota dimiliki oleh seorang individu dan ia juga tidak rentan terhadap penyebaran informasi palsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI