Strategi Teror ISIS di Afganistan Ciptakan Ancaman Perang Saudara

Kamis, 28 April 2022 | 12:41 WIB
Strategi Teror ISIS di Afganistan Ciptakan Ancaman Perang Saudara
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut sebuah studi oleh lembaga penelitian Amerika Wilson Center, mereka ingin tampil sebagai kelompok yang paling gigih dan mendapatkan anggota baru yang bengis.

Pada saat yang sama, IS-K mencoba untuk melemahkan legitimasi Taliban dengan serangan tersebut, kata Asiem Difraoui.

"Taliban mengampanyekan diri mereka dengan argumen keselamatan publik. Banyak orang Afganistan, bahkan yang secara ideologis tidak terlalu dekat dengan mereka, berharap bahwa negaranya akan menjadi lebih aman. Mereka berharap, misalnya, dapat melalui jalan raya dengan aman dan kembali bertani tanpa menghadapi ranjau, serta tidak lagi harus menanggung kehancuran desa mereka. Dan justru keamanan inilah yang coba dicegah oleh IS dengan segala cara, sehingga merusak legitimasi Taliban."

Pada akhirnya, IS-K mencoba memecah belah masyarakat. "Mereka menyerang kaum Syiah untuk menciptakan suasana perang saudara. Dalam hal ini, situasinya sebanding dengan yang terjadi di Irak pada tahun 2003."

Situasi juga semakin memburuk karena AS hanya mampu mengamati kelompok-kelompok jihad secara terbatas sejak menarik pasukannya dari Afganistan.

Juga tidak jelas sejauh mana kerja sama dengan Taliban dapat dilakukan, misalnya dalam hal menyampaikan informasi intelijen tentang kelompok-kelompok jihad ini. Untuk saat ini, menurut studi Wilson Center, Taliban harus mengandalkan kekuatan mereka sendiri.

Mengingat keadaan ekonomi yang memburuk, tantangan ini tidak malah jadi berkurang. "ISIS bisa menjadi faktor pengganggu yang sangat besar," ujar Asiem Difraoui. ae/pkp

Baca Juga: Taliban Larang PUBG dan TikTok, Dianggap Menyesatkan Generasi Muda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI