Tertinggal di Bus Selama Enam Jam, Balita di Australia Ditemukan Kritis

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 08 Mei 2022 | 10:31 WIB
Tertinggal di Bus Selama  Enam Jam, Balita di Australia Ditemukan Kritis
Ilustrasi balita (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saat seorang anak sakit, itu traumatis, dan bila bila kondisnya kritis dan tidak sadar, hati kita turut hancur," ujarnya.

Insiden yang menimpa Nevaeh ini terjadi dua tahun setelah Malik Nicholas Floyd Namok-Malamoo, yang juga berusia tiga tahun, meninggal dunia setelah tertinggal di dalam bus di tempat penitipan anak di Edmonton, pinggiran Kota Cairns.

Seorang pejabat Pemerintah Queensland, Cameron Dick, menyatakan pihaknya berharap agar polisi dapat menyelesaikan penyelidikan mereka.

Ia mengingatkan aturan sederhana yang wajib ditaati oleh setiap pengelola tempat penitipan anak yang memberikan pelayanan antar jemput bus sekolah. Yaitu, 'Periksa lagi sebelum mengunci'.

"Itu aturan yang sangat sederhana dan saya pikir bagi banyak dari kita sulit untuk memahami bagaimana insiden ini bisa terjadi lagi," ujarnya.

Dua orang dewasa dalam satu bus sekolah

Ketua organisasi pengelola tempat penitipan anak, Australian Childcare Alliance Queensland, Majella Fitzsimmons mengatakan pemerintah telah mengubah undang-undang setelah kematian Malik.

"Mulai sekarang, harus ada dua orang yang mengawal di dalam bus. Jadi setiap bus harus memiliki dua staf, meskipun hanya satu anak atau lima anak di dalam bus tersebut," katanya.

Menurut Majella, pusat penitipan anak harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk antar jemput anak-anak di bus sekolah dan staf harus ikut pelatihan setiap caturwulan.

Dia mengatakan sebagian besar bus penitipan anak digunakan untuk membantu keluarga rentan dan kurang mampu yang tidak memiliki mobil sendiri.

Baca Juga: Haru! Balita Ini Senang Diajak Ziarah ke Makam Ibunya: Kita ke Rumah Mama

Politisi federal dari daerah itu Michelle Landry mendesak adanya evaluasi besar-besaran terhadap pusat penitipan anak.

"Pusat penitipan anak harus mematuhi apa yang seharusnya mereka patuhi," katanya.

"Kita tidak mau anak kita ditinggalkan di dalam kendaraan seperti itu, dan berakhir di rumah sakit," ujar Michelle.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI