3. Hewan kurban yang telah mengalami gejala berat, seperti tubuh yang kurus dan tak mau makan, tidak sah dijadikan kurban.
Jika hewan ternak mengalami gejala berat seperti tidak bernafsu makan hingga kurus dan dagingnya sedikit, maka tidak sah dipilih menjadi hewan kurban.
"Sekarang hewan kurban sakitnya sudah parah. Contoh parahnya apa ya kurus, nggak mau makan, berdiri kagak bisa gitu ya, nah itu enggak boleh, tidak boleh untuk dijadikan kurban," kata dia.
4. Hewan kurban yang terkena PMK, kemudian diobati dan sembuh, dinyatakan sah dijadikan hewan kurban.
Adapun ketika hewan yang terkena PMK sudah sembuh total, maka layak dipilih jadi hewan kurban.
Setelah melakukan seleksi binatang kurban sesuai dengan kriteria tersebut, maka berikut tata cara penyembelihan hewan kurban sebagaimana yang dianjurkan oleh Dr. drh. Denny Widaya Lukman, dosen IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB).
- Tampung binatang kurban di penampungan terpisah sebelum disembelih guna mengantisipasi penularan PMK.
- Pisahkan hewan yang sakit dari hewan yang sehat sebelum dilakukan penyembelihan.
- Dianjurkan untuk menyembelih di rumah pemotongan hewan yang higienis dan tertutup.
- Sembelih hewan yang sehat terlebih dahulu.
- Sediakan air bersih untuk membersihkan daging.
- Pisahkan jeroan dengan daging.
- Rebus daging selama 30 menit sebelum dibagikan dan diterima oleh masyarakat dalam kurun waktu 5 jam setelah dipotong.
Itulah cara menyembelih hewan kurban di tengah wabah PMK agar tetap aman.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Berkurban Bukan Sebatas Dakwah, Namun Juga Nilai Toleransi dan Persatuan antar Umat