Beruntung, semua unta terbawa. Sempat panik ketika hanya 6 unta yang muat masuk ke tas kabin. Tak kehabisan akal, sisa satu unta pun dibawa oleh Siti Khusnul menggunakan kantung plastik. Akhirnya, ketujuh unta untuk cucu pun berhasil terselamatkan.
Atas bantuan petugas yang membenahi tas kabinnya, Siti Khusnul mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih mas dan mbak petugas. Barakallah, (kalian) bisa membantu saya," ujar Siti Khusnul dengan mata berkaca-kaca.
Siti Khusnul merupakan satu dari 348 jemaah kloter SOC 5 yang geragapan ketika diminta untuk 'menyatukan' tas bawaannya oleh petugas Garuda Indonesia. Mereka berangkat sekitar pukul 11.20 WAS dari Makkah dan tiba di Bandara Jeddah sekitar pukul 13.00 WAS.
Rombongan kloter SOC 5 bertolak dari Bandara Jeddah sekitar 19.20 WAS dan dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, sekitar pukul 12.25 WIB. Mereka terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6205.
Siapa nyana, Siti Khusnul jemaah haji dengan risiko tinggi alias risti. Datang sendirian ke Tanah Suci tanpa ditemani suami, Siti Khusnul menderita jantung, hipertensi dan diabetes. Namun, kondisi ini tidak bikin gentar. Diawasi petugas, Siti Khusnul menyempurnakan ibadah haji hingga paripurna.