Serpihan Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Pantai Dedalpak, Diduga Peninggalan Belanda

Senin, 18 Juli 2022 | 10:51 WIB
Serpihan Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Pantai Dedalpak, Diduga Peninggalan Belanda
Serpihan kapal berusia ratusan tahun ditemukan di pantai Dedalpak, Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Penemunya warga setempat. (Antara)

Hal itulah yang dikhawatirkan dan tidak diinginkan oleh Asri.

Menurutnya rongsokan kapal tersebut bisa dijadikan situs sejarah dan cakar budaya daerah setempat.

"Apa yang diceritakan oleh kakek buyut kita selama ini benar adanya. Juga, ini sebagai langkah awal pemerintah dan ahli arkeolog untuk meneliti keberadaan rongsokan kapal itu," jelas Asri.

Ia pun meyakini, masih banyak benda peninggalan dalam kapal tertimbun pasir, karena lokasinya merupakan bangsal atau pelabuhan perdagangan di era Belanda menguasai Indonesia.

"Areal temuan itu masuk kawasan penambangan pasir besi, saat ini menjadi kolam pengerukan. Namun karena tanggul atau pembatasnya jebol dihantam ombak, sehingga airnya surut itulah yang memunculkan kayu berbentuk moncong kapal laut," tutur Asri.

Senada yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat, Satriawan.

Ia mengaku pernah diceritakan oleh almarhum neneknya bahwa ada beberapa kapal tenggelam di lokasi tersebut ratusan tahun lalu.

"Almarhum nenek saya pernah menceritakan kami soal kapal laut yang tenggelam di sana, nenek saya pun dapat cerita dari neneknya. Meski demikian, kami tidak berani memastikan kebenaran ceritanya," ujar Satriawan.

Satriawan mengatakan, berdasarkan peta Belanda tahun 1857-1879, lokasi penemuan itu menjadi sentral pedagang dan militer.

Baca Juga: Petaka di Jurang Pusuk Sembalun Tewaskan 3 Orang, Polisi Minta Pagar ke Pemerintah

Terbukti dengan adanya bekas nama bangsal Poh Gading.

Adapun upaya yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan anggota Pokdarwis setempat. Pihaknya bergantian menjaga lokasi itu, bagi masyarakat yang ingin menjarah kapal tersebut tidak berani.

"Rongsokan kapal itu kita mau angkat dan dijadikan sebagai cagar budaya, " kata Satriawan. (Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI