Beda pula dengan Muhammad Julung Orastiono. Jemaah kloter SUB 9 asal Tulungagung tersebut banyak mengalokasi uang sakunya untuk kuliner.
"Namanya kita senang kuliner. Saya suka wisata kuliner, ya buat makan nasi kebuli. Kalau makan nasi kebuli setiap hari ya uang sakunya kurang. Kalau (makannya--RED), seminggu sekali ya uang sakuny cukup," ujar Julung.
Sekadar informasi, untuk keseluruhan jemaah haji Indonesia yang berjumlah 100.051 orang (92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus), BPKH meyiapkan uang saku sebesar 139.237.500 riyal atau sekitar Rp 542 miliar.
Uang ini berasal dari nilai manfaat tabungan jemaah haji yang disetorkan pada saat mendaftar haji.