
Saudi tak hanya negara tujuan para pemimpin negara yang melarikan diri.
Negara di Eropa yang menampung pelarian adalah Prancis, yang menerima mantan presiden Haiti, Jean-Claude Duvalier, lebih dikenal dengan sebutan "Baby Doc".
Ia baru berusia 19 tahun ketika menerima gelar presiden seumur hidup dari sang ayah, Francois Duvalier atau "Papa Doc", yang memerintah Haiti sejak 1957.
Sama seperti ayahnya, ia disokong oleh milisi brutal Tontons Macoutes untuk menguatkan cengkeraman atas negara.
Saat berkuasa, diperkirakan 20.000 hingga 30.000 rakyat Haiti tewas.
Setelah digulingkan oleh kekuatan rakyat pada 1986, ia menghabiskan waktu 25 tahun di pengasingan, awalnya di Prancis selatan.
Situasi berubah setelah bank Swiss membekukan rekeningnya pada 1986. Ia kehilangan sebagian besar kekayaan ketika bercerai dengan istrinya pada 1993.
Setelah ini, ia tinggal di satu apartemen kecil di Paris dan menggantungkan sumbangan untuk bertahan hidup.
Pada 2011, ia kembali ke Haiti.
Baca Juga: Negara Bangkrut, Presiden Kabur, Perempuan di Sri Lanka Beralih Jadi Pekerja Seks
Meski menghadapi tuduhan korupsi dan penggelapan uang negara, ia dibolehkan hidup tenang di pinggiran ibu kota Port-au-Prince sampai ia meninggal pada 2014 karena serangan jantung.