Kebiasaan Pakai Masker di Asia Dianggap Menurunkan Kematian Akibat Covid

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2022 | 22:32 WIB
Kebiasaan Pakai Masker di Asia Dianggap Menurunkan Kematian Akibat Covid
Ilustrasi Covid-19 - gejala omicron varian baru (Pixabay)

Keharusan menggunakan  masker di Singapura

Di Singaoura ada keharusan mengenakan masker di dalam ruangan termasuk di perpustakaan, pasar, pusat perbelanjaan seperti mall, sekolah dan pesta pernikahan.

Dalam acara pernikahan, pengantin bisa menggunakan alat pelindung wajah namun tamu hanya boleh membuka masker ketika makan dan minum.

Menurut Associate Professor Ashley St John dari Program Penyakit Menular Singapura, pada umumnya warga menerima aturan tersebut.

"Penggunaan masker masih diperlukan dalam ruangan di luar rumah di Singapura ketika tidak sedang makan dan minum," katanya.

"Dalam pandangan saya, kebanyakan warga mematuhi dan mendukung keputusan tersebut."

Meski sebagian warga tidak mempermasalahkan penggunaan masker, Dr St John  mengatakan masih ada beberapa kendala  dalam hal tingkat vaksinasi.

"Penggunaan masker efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun kemungkinan aspek terhadap COVID-10 saat ini yaitu menurunkan tingkat kematian adalah vaksinasi," katanya.

"Tingkat kepatuhan dalam menjalankan vaksinasi di banyak negara Asia cukup tinggi."

Dr Vally dari Deakin University di Melbourne mengatakan warga Australia sudah tidak lagi mengandalkan pada penggunaan masker, tetapi menurutnya perlu pesan yang kuat dari pemerintah soal ini karena di negara itu 100 orang meninggal karena COVID dan lima ribu orang dirawat di rumah sakit setiap harinya.

Baca Juga: Tips Cegah Masalah Pernapasan pada Jemaah Haji, Jangan Kendor Pakai Masker

"Kita tidak akan bisa mencapai taraf kepatuhan dan tekanan sosial seperti di negara-negara Asia, tetapi sekarang ini pesan yang disampaikan tidak jelas, [seolah] karena tidak ada keharusan yang dituntut pemerintah, berarti pemakaian masker itu tidak penting," katanya.

"Mestinya saat ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakan masker sebagai bagian dari usaha untuk menurunkan tingkat kasus."

Warga Jepang diingatkan untuk membuka masker

Di Jepang masker muka sudah dikenal dengan nama populer 'celana wajah".

"Mungkin terlihat lucu dan konyol namun sebenarnya penting sekali artinya," kata Dr Vally.

"Demikian halnya kita tidak akan meninggalkan rumah tanpa celana atau bawahan, demikian juga kita tidak akan meninggalkan rumah tanpa masker. Ini menunjukkan bagaimana tatakrama sosial di sana."

Begitu kuatnya tekanan sosial di sana, warga melaporkan bahwa mereka mendapatkan pandangan sinis atau tatapan marah kalau mereka keluar tanpa mengenakan  masker.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI