'Sepertinya kami tidak dapat memberikan apa yang kami tawarkan kepada mereka'
Gavin Ballard, pemilik Birdcage Hotel tempat Madushka bekerja sebagai koki, menyambut baik kabar ini.
Ia menyebut selama ini sangat jarang menemukan staf yang ingin tinggal jangka panjang di kota-kota kecil.
"Saat kamimendapatkan seseorang yang ingin tetap bekerja dalam jangka panjang, tentu sebagai pemilik bisnis kami juga inginmenjaga mereka," ujar Gavin.
Banyak orang lebih suka pergi mencari kerja di kota-kota pesisir.Kami pernah mengalami punya koki yang akhirnya pergi, makanyakami memilih cara mensponsori calon pekerja," katanya.
Menurut Gavin,jika Madushka meninggalkan pekerjaannya saat ini, posisinya kemungkinan baru bisa terisi lagi setelah berbulan-bulan.
"Kamiharus memulai dari awal lagi. Prosesnya tidak terjadi dalam semalam," katanya.
Ia mengatakan, pengusaha lainnya juga mengalami kesulitan serupa dalam mendapatkan pekerja terampil.
"Kamiingin mendatangkan pekerja terampil di sini, tapi tampaknya kamitidak mampu memberikanyang terbaik kepada mereka," kata Gavin.
Ribuan orang menunggu
Tekanan hidupMadushka dan keluarganya telah berkurang sejak terbitnya visa mereka.
Baca Juga: Australia Gelontorkan Rp 103 Miliar Demi Atasi Wabah PMK di Indonesia
Namun, Ketua Asosiasi Industri Restoran dan Katering, Belinda Clarke, mengatakan masih banyak orang lain yang berada dalam ketidakpastian karena masalah dengan program pekerja terampil.
"Kami mendengar banyak cerita tentang keluarga yang terpisah, sulitnya upaya untuk masuk ke negara ini, dan penantian yang sangat lama. Tapi masalah terbesar kita adalah tidak adanya komunikasi," katanya.
"Padahal ini yang paling sulit, karena orang perlu merencanakan dan memahami apa yang terjadi. Misalnya, apakah dia akan mendapat visa atau tidak? Tapi tidak ada komunikasi," ujar Belinda.
Menurut data imigrasi,lebih dari 56.000pekerja terampil masuk ke Australia pada tahun keuangan terakhir dengan menggunakan visa sementara yang sama dengan visa Madushka.
Tapi data ini juga menunjukkan bahwa diperlukan waktu antara enam bulan hingga dua tahun untuk memproses visa bagi keluarga pekerja terampil regional.
Asosiasi industri Restoran dan Katering mengatakan lebih dari saat ini ada 900.000 visa yang menunggu untuk diproses oleh pemerintah.