Hal tersebut disampaikan Prabowo saat ditanya kapan waktu penentuan capres-cawapres oleh Koalisi Gerindra dan PKB.
"Ya kita lihat lah," kata Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan usai hadiri Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (16/8/2022).
Prabowo justru mengutip pernyataan Presiden Jokowi soal ojo kesusu, di mana ucapan tersebut juga dikutip Ketua MPR RI Bambang Soesatyo lewat pantun penutup pidato Sidang Tahunan MPR RI.

"Tadi kan ada pesan kan, ojo kesusu," ujar Prabowo.
Harap PDIP Inisiasi Poros Baru
PKB berharap partai-partai papan atas yang masuk tiga terbesar peraih suara di Pemilu 2019 untuk membuat poros koalisi berbeda. Termasuk PDI Perjuangan yang notabane merupakan partai pemenang di Pemilu sebelumnya.
Syaiful Huda sebelumnya, menilai dengan poros koalisi yang masing-masing dinahkodai para partai papan atas nantinya bisa membuat pasangan capres dan cawapres menjadi tiga pasang.
Adapun hal tersebut disampaikan Huda menanggapi kemungkinan bergabungnya PDIP di koalisi Gerindra dan PKS, menyusul rencana pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Minggu ini.
Diketahui kekinian, sudah ada dua dari tiga partai papan atas yang menginisiasi pembentukan koalisi. Gerindra dengan PKB, berikutnya Golkar bersama PAN dan PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Tinggal kita tunggu Mba Puan, teman-teman PDIP kira-kira bikin blok poros baru mengajak partai-partai menengah," kata Huda.
Baca Juga: Elektabilitas Puan Keok dengan Ganjar di Survei, Keputusan Capres-Cawapres Tetap di Tangan Megawati
Huda mengatakan bahwa semangat PKB ialah ingin menghadirkan tiga pasangan capres dan cawapres. Ia menilai tiga pasangan itu sebenarnya sesuai dengan konfigurasi partai papan atas, apabila memang tiga partai menginisiasikan koalisinya masing-masing.
Menurutnya, ada banyak hal positif apabila Pilpres 2024 dapat menghadirkan tiga atau lebih pasangan calon. Salah satunya ialah menghindari terjadinya polarisasi.
"Artinya masyarakat ada opsi di luar dua pasangan. Kalau dua pasangan, potensi untuk terjadi polarisasi itu pasti akan kuat. Nah dengan partai papan atas bikin blok sendiri saya kira akan lebih bagus ya," kata Huda.