PDIP di Antara Dua Pilihan: Ganjar Si Raja Survei atau Puan Si Ratu Gerilya

Jum'at, 02 September 2022 | 16:21 WIB
PDIP di Antara Dua Pilihan: Ganjar Si Raja Survei atau Puan Si Ratu Gerilya
Ilustrasi kolase Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. [Suara.com]

“Sejauh ini PDIP mempunyai mekanismenya sendiri, kecuali ada hal mendesak. Kalau membaca geliat PDIP, termasuk pernyataan Jokowi yang menegaskan capres tak melulu soal elektabilitas, itu sinyal kuat Jokowi menaruh harapan pada keterusungan Puan.“

Gencarnya gerilya politik Puan juga menjadi sinyalemen adanya orientasi politik PDIP membangun koalisi. Puan juga semakin intensif pergi ke daerah-daerah untuk mendekati masyarakat sebagai upaya mendongkrak naik popularitasnya.

Tak bisa tutup mata

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno, mengakui adanya kecenderungan elite PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres 2024 ketimbang Ganjar.

Tapi Adi mengatakan, PDIP juga tak bisa tutup mata begitu saja terhadap persentase elektabilitas Ganjar yang terbilang tinggi.

“Politik PDIP itu sentralistik. Soal pilpres, keputusannya pasti di tangan Megawati. Yang ada saat ini hanya sebatas wacana, endorsement. Jadi susah membaca suhu politik di PDIP ini,” kata Adi.

Sementara ini, kata Adi, elite-elite PDIP secara struktural lebih condong mendukung Puan sebagai capres.

“Tidak ada elite PDIP yang mengkritik soal pencapresan Puan,” kata dia.

Namun, di tingkat massa akar rumput, terdapat suara pendukung PDIP yang menginginkan Ganjar Pranowo ditunjuk sebagai capres.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kepulauan Tanimbar Akan Dapat Keuntungan Besar Jika Blok Masela dibangun

Puan akhir-akhir ini semakin gencar melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Tapi menurut Adi, safari tersebut belum tentu bisa menaikkan persentase elektabilitasnya bila masih dalam kerangka kunjungan kerja sebagai Ketua DPR RI.

Apalagi, kata Adi, Puan Maharani jarang sekali bicara tentang pencapresan dirinya kepada awak media maupun khalayak.

Karenanya, kalau hendak menaikkan popularitas, Puan Maharani harus menunjukkan agresifitas politiknya.

“Kalau ke daerah atas nama pemimpin DPR, ya serba terbatas. Saya kira Puan harus mulai keluar dari pakem itu, bila ingin ikut meramaikan kontestasi pilpres. Sebab, elektabilitasnya masih tercecer dibanding sosok lain, itu harus diakui.“

Menemui tokoh-tokoh partai juga dinilai Adi belum bisa mengunci Puan bakal mendapat dukungan luas sebagai capres.

“Tak bisa menggunakan pendekatan elite partai. Di partai tak ada resistensi, tapi kan di publik bisa.“

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI