Johnny tidak menjelaskan kapan tim akan mulai bekerja. Ia bahkan tak menjawab saat ditanya mengenai tugas dan fungsi tim tersebut.
Ia memilih meninggalkan wartawan saat dicecar pertanyaan. Menkopolhukam Mahfud MD juga meninggalkan lokasi wawancara. Dengan kata lain, timsus yang disebut Johnny itu belum pasti.
5. Semua Pihak Diminta Saling Membantu untuk Melawan Bjorka
Menkominfo berharap saat menghadapi serangan peretasan, dapat dibangun kekuatan nasional dan bergotong royong menghadapi semua bahaya, termasuk dalam ruang digital dari semua pihak.
Bahaya dalam ruang digital tersebut, kata Johnny, adalah bentuk tindakan kriminal digital. Hal itu harus dijaga bersama-sama. Berbeda pendapat itu normal dalam demokrasi. Namun, jika untuk kepentingan negara, seluruhnya perlu menjaga kekompakan.
6. Respons Warganet
Kabar tentang pembentukan timsus untuk menangani serangan Bjorka dibagikan oleh beberapa pengguna Twitter. Warganet kemudian memberi beragam respon. Kebanyakan merasa tim itu tidak seharusnya dibentuk.
"Loh katanya ga ada yang bocor," tulis warganet.
"Bukannya fokus benerin instansi masing-masing," tulis yang lain.
Baca Juga: Jawaban Hacker Bjorka Soal Kasus Fredy Sambo
"Ngapain kok bentuk tim lagi, lha selama ini instansi-instansi itu tugasnya apa," komentar warganet.
"Pemerintah ini sukak banget buat tim khusus. Setiap ada kasus bikin Tim khusus. Kan bakal ada anggaran lagi kalau buat tim. Kenapa gak pakai yang ada ajah sih. Ini juga katanya kemarin hoax. Masa kalau hoax mesti buat tim," komentar yang lainnya.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti