Karier cemerlang Luhut di bidang kemiliteran tak serta merta membuatnya berpuas hati. Pada 2004 ia mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan.
Ia mendirikan PT Toba Sejahtera, yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan memiliki anak usaha di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Selain militer dan bisnis, Luhut juga melebarkan sayap kariernya di politik dengan bergabung ke Partai Golkar. Pada 2008 ia menjadi Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya, tetapi keluar pada 2014 karena mendukung Jokowi di Pilpres 2014.
Setelah Jokowi memenangkan kontestasi politik itu melawan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, Luhut diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Namun, belum lama menjabatnya, Luhut dilantik sebagai Menkopolhukam pada 2015 dan kembali dipindah ke kementerian lain saat perombakan kabinet. Pada 2016 ia diminta Jokowi menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya dan kini melanjutkan tugasnya untuk periode kedua.