Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pihaknya sudah memeriksa sebanyak 50 saksi selama proses penyidikan kasus suap dan gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe dengan statusnya kini sebagai tersangka.
"Pemeriksaan terhadap saksi-saksi lebih dari 50 orang, yang dilakukan di Jayapura, Jakarta, dan beberapa tempat lainnya," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata du Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Alex pun menjelaskan proses penyidikan yang kini berjalan di lembaga antirasuah dari sebelum Lukas ditetapkan sebagai tersangka. Dimana, pada 12 September 2022 lalu, KPK sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lukas sebagai saksi.
"Untuk diperiksa di Mako Brimob Papua. (yang bersangkutan tidak hadir)," ucap Alex
Kemudian, pada 26 September 2022 lalu, Lukas dipanggil dalam kapasitas sebagai tersangka. Namun, ia juga tak hadir dan mengirimkan surat beralasan sakit.
"Untuk diperiksa di Gedung Merah Putih KPK. (yang bersangkutan tidak hadir dengan alasan sakit dan mengajukan surat untuk berobat ke Singapura),"kata Alex
Maka itu, dalam tindak lanjut upaya hukum yang dilakukan KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap Lukas. Dengan KPK akan datang langsung memeriksa Lukas di Papua dengan mengirim tim IDI bersama penyidik KPK.
"Penyidik berserta Dokter KPK, telah bertemu dengan Kuasa Hukum dan Dokter Pribadi LE (Lukas Enembe) untuk membahas medical record LE," ujar Alex
"Sampai saat ini terus dilakukan oleh penyidik KPK,"imbuhnya
Baca Juga: Polri Tahan Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan di Polda Jatim
Seperti diketahui, KPK usai melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah stakeholder. Diantaranya yakni, Menkopolhukan; Wamendagri; Menkes; TNI; Polri; Polda Papua; Pangdam Cendrawasih; dan Tim Dokter IDI di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25//10/2022).