Suara.com - Gavin Williamson mengundurkan diri dari jabatan menteri Inggris dalam kabinet terbaru Perdana Menteri Rishi Sunak. Padahal, Gavin baru dilantik dan bertugas selama 2 pekan saja.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak disebut telah menerima proses resign Gavin Williamson tersebut. Gavin Williamson mengumumkan pengunduran dirinya lewat sebuah surat yang diunggah di media sosial Twitter pada Rabu (9/11/2022).
Tuduhan bullying hingga kasus pesan berupa ancaman "gorok leher" turut mewarnai mundurnya Williamson. Yuk simak profil Gavin Williamson berikut ini.
Pria pemilik nama lengkap Sir Gavin Alexander Williamson CBE MP ini lahir 25 Juni 1976 yang berarti kini berusia 46 tahun. Diketahui Williamson baru menjabat sebagai menteri negara di kabinet PM Rishi Sunak pada tanggal 25 Oktober 2022 hingga 8 November 2022.
Dengan demikian, Gavin Williamson hanya menjabat selama 2 minggu saja. Walau begitu, Williamson sempat memegang beberapa jabatan penting selama berkarier di pemerintahan Inggris.
Pada Juli 2019 hingga September 2021, Williamson dipercaya sebagai sekretaris pendidikan semasa PM Boris Johnson. Ia juga pernah mengemban posisi sebagai Menteri Pertahanan era PM Theresa May yang bertahan dari 2 November 2017 hingga 1 Mei 2019.
Selain itu Williamson pun pernah menduduki posisi sebagai Chief Whip dari House of Commons pada 14 Juli 2016 hingga 2 November 2017.
Penyebab Gavin Williamson Mundur
Baca Juga: Zayn Malik Kirimkan Surat Terbuka untuk PM Inggris Rishi Sunak, Apa Isinya?
Mundurnya Gavin Williamson meninggalkan sejumlah masalah besar. Sebelumya Williamson dipecat sebagai menteri pertahanan pada Mei 2019 atas tuduhan membocorkan informasi hasil pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Kemudian, Williamson harus kehilangan pekerjaan di kementerian pendidikan setelah 2 tahun menjabat, ketika Boris Johnson sebagai PM memutuskan untuk menggantinya.
Sementara itu terkait kasusnya yang terbaru, Williamson mengundurkan diri akibat tuduhan bullying dan intimidasi pegawai senior dengan pesan "gorok leher".
Akibat tudingan itu itu, Williamson memutuskan untuk meninggalkan jabatan hingga digelarnya penyidikan atas kejadian tersebut.
Intimidasi itu bermula saat Williamson masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Seorang pegawai negeri senior mengungkap Williamson mengatakan kepada mereka untuk "menggorok leher" dalam sebuah pertemuan.
Dalam kesempatan berbeda, Williamson juga disebut berujar pada mereka untuk "melompat keluar jendela". Dilaporkan juga bahwa Williamson sering "sengaja merendahkan dan mengintimidasi" para pegawainya.