Suara.com - Asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yakni Kuat Maruf kembali menghadiri persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
Kuat diminta untuk menceritakan apa yang dia lihat di detik-detik sebelum Brigadir J atau Nofriansya Yosua Hutabarat dihabisi.
Kuat menyebutkan bahwa dia berada di belakang Richar Eliezer atau Bharada E dan Ferdy Sambo sebelum Brigadir J ditembak.
"Di belakangnya [Bharada E], ya sini sama situ lah," ujar Kuat Maruf.
"Enggak tahu [mau ada penembakan]," tambahnya.
![Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Kuat Ma'ruf bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].](https://media.suara.com/pictures/original/2022/12/12/88420-terdakwa-kuat-maruf.jpg)
Kuat menyebutkan bahwa dia melihat ada beberapa tembakan yang dilayangkan oleh Bharada E. Salah satu tembakan Bharada E menurut Kuat mengarah pada dada Brigadir J.
Melihat peristiswa penembakan tersebut, Kuat menyebutkan bahwa dia tak bisa berkutik. Ia hanya bisa berdiam karena kakinya gemetara.
"Saya sempat mau lari tapi dengkulnya kayak mau copot gemetaran. Waktu itu saya pikir siapa lagi yang akan ditembak kan saya enggak tahu," ungkap Kuat.
"Diam saja gemetaran, mana berani pak saya begitu [nolong], orang saya gemetaran," imbuhnya.
Baca Juga: Kesaksian Richard Eliezer: Almarhum Mau Angkat Putri Candrawathi Tapi Ditepis
Ditanya kembali apakah Kuat mengetahui rencana penembakan, dia kembali menegaskan bahwa tak tahu menahu soal rencana penembakan.