Ia mengatakan, hingga kini ia dan jajarannya masih berkoordinasi untuk menentukan siapa yang kira-kira akan dikirim untuk menjalankan misi tersebut.
"Masih kita koordinasi dengan pusat internasional yang diminta apa. Kita siapkan, yang purna (pensiunan jenderal TNI) ada, yang masih aktif juga ada," terang Yudo.
Panglima TNI lebih memilih jenderal aktif
Meski memiliki banyak pilihan sosok jenderal yang ideal untuk dikirim ke Myanmar, Panglima TNI menyatakan, jika memangharus memilih, maka ialebih cenderung memilih jenderal yang masih aktif.
“Tapi lebih bagus yang masih aktif," imbuh dia.
Meski begitu, Panglima TNI tidak menyebutkan dengan rinci alasan mengapa dirinya lebih memilih jenderal aktif dibanding purnawirawan.
Kementerian Luar Negeri angkat bicara
StafKhusus Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Kawasan, I Gede Ngurah Swajaya mengatakan, belum ada keputusan pasti mengenai nama jenderal yang akan dikirim ke Myanmar.
Ia juga mengaku belum mengetahui bagaimana teknis dan mekanisme pelaksanaan pengiriman utusan khusus tersebut.
Baca Juga: Jokowi Acuh Jawab Soal Tragedi Kanjuruhan, Padahal Awalnya Bilang Minta Diusut Secepatnya
"Terkait dengan nama, stay tune (tunggu) saja lah. Belum. When the time comes, you'll know (saat waktunya tiba, kalian akan tahu)," kata Ngurah pada konferensi pers usai penyelenggaraan pertemuan The ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat yang diselenggarakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu lalu.
Kontributor : Damayanti Kahyangan