Sepak Bola Ricuh Lagi, 4 Fakta Bentrok Suporter PSIS: Polisi Tembak Gas Air Mata

Sabtu, 18 Februari 2023 | 14:09 WIB
Sepak Bola Ricuh Lagi, 4 Fakta Bentrok Suporter PSIS: Polisi Tembak Gas Air Mata
Bentrok antara polisi dengan suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023) meluas hingga luar kawasan stadion. (Instagram/@kejadiansmg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suporter PSIS Semarang ricuh dengan kepolisian di Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023). Kondisi tak terbendung hingga huru-hara meluas hingga luar kawasan stadion.

Insiden tersebut akhirnya menjadi viral usai sederet video amatir tersebar luas di media sosial. Bahkan publik menjadi teringat akan Tragedi Kanjuruhan Oktober lalu yang kengeriannya belum sirna dari memori publik.

Sebab kala itu polisi juga menembakkan gas air mata untuk meredam huru-hara.

Berikut sederet fakta terkait kerusuhan suporter PSIS vs polisi.

Berawal dari suporter dihalang masuk stadion

Insiden ini diduga berawal dari protes suporter lantaran mereka tidak diperkenankan masuk stadion saat ajang duel PSIS Semarang vs Persis Solo pada pekan ke-25 di Jatidiri, Jumat.

Mereka memaksa masuk hingga mengepung stadion. Akhirnya, polisi dikerahkan untuk membendung kekacauan yang terjadi.

Massa suporter PSIS dari kelompok Panser Biru dan Snex ini menuntut pihak Panitia Pelaksana agar mereka diperkenankan masuk untuk melihat tim kesayangan mereka berlaga.

Meski berakhir ricuh, seorang suporter sempat melayangkan protes secara damai.

Baca Juga: Bentrok Suporter PSIS, Pentolan Panser Biru Malah Merendahkan Pendukung Persis: Mending, Daripada Ngamuk

"Kami datang untuk nonton tim kesayangan kami dan PSIS jadi tuan rumah. Kok malah kami suporter (tuan rumah) nggak diizinkan nonton. Kalau alasan pertimbangan keamanan, kami tidak ada masalah dengan tim dan suporter Persis", kata seorang suporter.

Suporter lempari polisi dengan batu dan botol

Kericuhan semakin menjadi-jadi ketika para suporter mulai menunjukkan tindakan anarkis.

Adapun beberapa oknum suporter melempari kendaraan rantis kepolisian dengan batu dan botol-botolan kaca.

Sontak salah satu perwakilan dari Polrestabes Semarang turun tangan untuk meredakan situasi dan bertemu langsung dengan aksi massa.

"Saya minta rekan-rekan damai, yang kondusif, tolong jangan anarkis", ujar Kabag Operasional Polrestabes Semarang AKBP Recky Robertho di depan kerumunan suporter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI