9 Kasus Intoleransi di Yogyakarta: Salib Makam Dipotong, Camat Bukan Islam Ditolak

Jum'at, 24 Maret 2023 | 15:16 WIB
9 Kasus Intoleransi di Yogyakarta: Salib Makam Dipotong, Camat Bukan Islam Ditolak
Salib nisan makam Albertus Slamet Sugiardi, warga Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, terpaksa dipotong pada bagian atas sehingga menyerupai huruf T, sebagai syarat dimakamkan di kompleks TPU setempat. [Suara.com/Abdus Somad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelumnya, memang ada perjanjian bahwa warga selain Islam boleh dimakamkan di sana dengan syarat tidak boleh ada simbol agama. Melalui proses musyawarah, keluarga Albertus tidak mempermasalahkan pemotongan salib tersebut.

5. Gereja Santa Lidwina Bedog Diserang

Sejumlah jemaat gereja Katolik yang berlokasi di Gamping, Trihanggo, Sleman, mengalami luka-luka. Sebelumnya, mereka diserang oleh seorang pemuda dengan pedang pada Februari 2018. Ia beraksi saat misa pagi, sementara korban mencakup pastor dan polisi.

6. Penolakan Bakti Sosial Paroki Gereja Santo Paulus

Satu bulan sebelum penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog, acara bakti sosial Paroki Gereja Santo Paulus, Pringgolayan, menerima penolakan dari beberapa ormas Islam. Mereka dituduh melakukan kristenisasi hingga kegiatan tersebut akhirnya terpaksa dibatalkan.

7. Camat non-Muslim Ditolak

Camat Kecamatan Pajangan, Bantul Yulius Suharta pada 2017 ditolak warga karena beragama non-Muslim. Bupati Bantul Suharsono bahkan sempat ingin memindahkan Yulius ke kecamatan lain. Namun, hal ini dibatalkan sebab penolakan dinilai tidak mewakili aspirasi masyarakat.

Shinta Ratri menunjukkan dokumentasi kegiatan para transpuan saat pameran dan peringatan Transgender Day of Remembrance (TDOR) di Ponpes Waria Al-Fatah, Banguntapan, Bantul, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Shinta Ratri menunjukkan dokumentasi kegiatan para transpuan saat pameran dan peringatan Transgender Day of Remembrance (TDOR) di Ponpes Waria Al-Fatah, Banguntapan, Bantul, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

8. Ponpes Waria Minta Ditutup

Front Jihad Islam (FJI) pada 2016 lalu menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Waria Al-Fatah. Mereka  mendesak agar tempat itu ditutup. Setelahnya, dilakukan pertemuan dan hasilnya ponpes yang didirikan sejak 2008 ini pindah ke alamat lain.

Baca Juga: Timeline Kronologi Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Pakai Terpal

Sebuah patung Bunda Maria di Dusun Degolan, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, DI Yogyakarta ditutup.(Instagram/kabarsejuk)
Sebuah patung Bunda Maria di Dusun Degolan, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, DI Yogyakarta ditutup.(Instagram/kabarsejuk)

9. Patung Bunda Maria Ditutup Terpal

Sebuah patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa ST Yacobus yang berada di Dusun Degolan, Kulon Progo, ditutup terpal. Diketahui alasan penutupan ini disebut-sebut atas desakan masyarakat yang tengah menjalani ibadah puasa, merasa terganggu.

Namun, kekinian, polisi membantah alasan patung Bunda Maria ditutup karena desakan masyarakat. Mereka mengklaim bahwa penutupan itu merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa karena pembangunan serta perizinannya belum selesai.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI