Mulanya Arteria menyebut laporan PPATK tidak boleh dipublikasikan ke umum sebab ada ancaman pidana. Ia mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang ancaman pidana bagi yang membocorkan laporan.
Mahfud meminta agar anggota DPR tidak menggertaknya sebab ia bisa bali menggertak karena DPR dianggap menghalangi penyidikan dan penegakan hukum.
"Jadi saudara, jangan gertak-gertak. Saya bisa gertak juga. Saudara hdihukum menghalang-halangi penyidikan, penegakan hukum," kata Mahfud.
Tak sampai disitu, Arteria balik menggertak Mahfud.
"Pak ketua alergi dikritik tiba-tiba nyerang personal. Saya enggak pernah komentari bapak nama saya diserang, diancam, dibilang gertak. Sekarang saya juga bisa gertak. Enggak ada di dunia ini yang saya takuti kecuali Allah," balas Arteria.

3. Mahfud sebut Markus DPR
Mahfud MD menyinggung ada anggota DPR RI yang suka marah-marah namun ternyata ia menjadi markus alias makelar kasus.
"Karena sering di DPR ini aneh, kadang marah-marah gitu, nggak tahunya markus (makelar kasus) dia," tutur Mahfud.
Mahfud membeberkan bahwa dulu pernah terjadi momen anggota DPR marah-marah pada saat rapat dengan Jaksa Agung. Namun, kata Mahfud, akhirnya anggota DPR yang marah itu datang dan menitip suatu kasus kepada Kejaksaan Agung.
Baca Juga: Ancam Perkarakan Mahfud MD usai Sebut Anggota DPR 'Markus', Arteria Dahlan: Saya Minta Cabut Prof!
Pernyataan tersebut langsung dihujani interupsi oleh para anggota dewan.

4. Mahfud MD Terancam Di-reshuffle
Anggota Komisi III Hohan Budi Sapto Pribowo menyebut Presiden Jokowi tidak menyukai menteri yang senang berdebat di luar.
Sebagai mantan juru bicara presiden, ia memahami betul karakter Jokowi sehingga menduga Mahfud MD bisa saja berakhir seperti itu, ditendang oleh Jokowi dari kabinet.
"Pak Jokowi paling enggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung di-reshuffle," kata Johan.
Meski demikian, Johan mengaku mendoakan agar Mahfud MD lolos dari perombakan kabinet kerja. Sebab ia mengangumi keberaniannya.