Suara.com - Kuasa hukum David Ozora, Melissa Anggraeni menyebut pleidoi atau nota pembelaan yang disampaikan terdakwa anak berinisial AG (15) dan kuasa hukumnya masih rapuh.
Menurutnya, pledoi yang disampaikan pihak AG tidak mampu membantah analisa yuridis yang disusun oleh jaksa penuntut umum (JPU).
"Pledoinya penasihat hukun AG hari ini cukup rapuh dan tak kuat. Tak mampu membuktikan terkait analisa yuridis maupun analisa fakta yang mampu membantah fakta-fakta atau kesimpulan yang telah disampaikan oleh JPU," kata Melissa kepada wartawan, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, Melissa menilai, AG masih berbohong saat menyampaikan keterangan di muka persidangan.
Menurut Melissa, hal tersebut dimuat dalam pertimbangan amar tuntutan JPU dengan hukuman pidana menjalani empat tahun pembinaan di Lembaga KhususPembinaan Anak (LPKA).
"Kami lihat anak berkonflik hukum AG masih berbohong dan itu dimasukan sebagai salah satu fakta yang dibuat dalam kesimpulan JPU terkait kebohongan ini," sebut dia.
Menangis Baca Pleidoi
Sebelumnya, AG diketahui secara langsung membacakan pleidoinya atas tuntutan empat tahun pembinaan di LPKA dalam sidang perkara penganiayaan berat kepada David Ozora hari ini.
Hal itu diterangkan oleh pengacara AG, Mangatta Toding Allo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) seusai persidangan.
Baca Juga: Beda dengan AG, Sidang Mario Dandy dan Shane Lukas Dipastikan Digelar Terbuka
"AG menyampaikan secara langsung sendiri," kata Mangatta, Kamis (6/4/2023).
Mangatta menyebut AG menangis saat membacakan pleidoinya itu.
"Kondisi pasti saat hadir tadi pasti kondisinya sehat namun memang di pembacaan pledoi tadi beliau (AG) menangis," sebut Mangatta.
Meski begitu, Mangatta enggan membeberkan isi pleidoi yang disampaikan oleh AG.
Ditolak Jaksa
Persidangan kasus penganiayaan berat berencana kepada David Ozora dengan terdakwa anak, AG (15), hari ini langsung dilanjutkan dengan agenda tanggapan JPU atas nota pembelaan atau pleidoi.