BRIN gelar sidang etik
Tak hanya warga Muhammadiyah, internal BRIN juga resah dengan komentar bernada ancaman pembunuhan yang dibuat oleh salah satu penelitinya itu.
Hingga akhirnya BRIN menggelar sidang majelis etik pada Rabu (26/4/2023) dan hasilnya menyatakan kalau Andi telah melanggar kode etik ASN dan dapat dikenakan hukuman disiplin.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko ikut angkat bicara. Ia menegaskan tetap berkomitmen kode etik dan kode perilaku ASN di BRIN, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laksana berharap, kasus yang menimpa Andi Pangerang bisa menjadi pembelajaran bagi ASN lainnya agar tidak terulang lagi di kemudian hari.
Polisi telah intai komentar Andi sebelum ada laporan
Kepolisian mengaku telah mengetahui sebelumnya mengenai komentar berbau SARA yang dilakukan Andi Pangerang, sebelum ada laporan dari Pemuda Muhammadiyah.
Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid mengatakan, tim patrol siber telah mengintai komentar ancaman pembunuhan yang dilakukan Andi dan sudah melakukan profiling terhadapnya.
Ia menegaskan, tanpa adanya laporan dari PP Pemuda Muhammadiyah, kepolisian tetap bisa menangkap Andi Pangerang karena komentarnya.
Baca Juga: Pejabat Kementerian PUPR di Aceh Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Kontrakan
Motif Andi tulis komentar ancaman pembunuhan
Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid juga mengungkapkan motif Andi menuliskan komentar ancaman pembunuhan itu.
Menurut dia, Andi mengaku jengah dan kesal terkait kegaduhan yang muncul di media sosial mengenai perbedaan penetapan lebaran, yang menurutnya tak ada akhirnya.
Vivid juga memastikan kalau Andi dalam keadaan sadar ketika menuliskan komentar bernada ancaman pembunuhan itu, tanpa ada pengaruh obat-obatan atau zat adiktif lainnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan