Jepang Nan Jauh di Mata, Pulau Buru Terkenang Sepanjang Hayat

Senin, 08 Mei 2023 | 20:01 WIB
Jepang Nan Jauh di Mata, Pulau Buru Terkenang Sepanjang Hayat
Panti Jompo Waluya, rumah penampungan lansia eks tahanan politik orde baru di Jalan Kramat V, Senen, Jakarta Pusat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dengan mengantongi uang Rp 150, Heksa berlayar pulang ke Surabaya. Rupanya, perjalanan itu belum mendapat restu dari keluarga di Savana Jaya.

Singkat cerita, Heksa tiba di Pelabuhan Tanjung Perak. Dia naik sebuah bus jurusan dalam kota mencari sebuah patokan rumah tantenya yang bernama Gedung Setan. Gedung tersebut merupakan kantor bekas Gubernur VOC di Jawa Timur.

Bus membawanya melaju melintasi jalanan Surabaya yang penuh debu. Heksa tak juga menemukan Gedung Setan itu. Sampai di kawasan Banyu Urip, Heksa berteriak di koridor bus.

"Itu, itu, itu Gedung Setan. Pak berhenti".

Heksa menyusuri sebuah gang menuju rumah tantenya. Orang pertama yang ia temui adalah pamannya bernama Sudarwono.

"Kulo nuwun".

"Mau nyari siapa?".

"Masa Lek Wo lupa. Saya Pambudi".

"Waduh Pambudi anak e Mas Yadi".

Baca Juga: Denny Siregar Singgung Soal Upaya Mengkaburkan Jejak Rezim Orde Baru: Target Mereka Pemilih Muda

Heksa langsung dipeluk erat oleh pamannya. Air mata tumpah, tapi seisi rumah belum sepenuhnya mengenalinya. Kakak kandung Heksa yang memilih tidak ikut ke Pulau Buru, baru saja pulang sekolah tidak acuh dengan kedatangan adiknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI