7 Fakta Terbaru Anak Buah Nekat Mutilasi dan Cor Jasad Bos Depo Air Isi Ulang

Kamis, 11 Mei 2023 | 14:56 WIB
7 Fakta Terbaru Anak Buah Nekat Mutilasi dan Cor Jasad Bos Depo Air Isi Ulang
7 Fakta Terbaru Anak Buah Nekat Mutilasi dan Cor Jasad Bos Air Isi Ulang (Antara)

Suara.com - Pelaku pembunuhan dan mutilasi Muhammad Husen (28) juga melakukan pencurian uang pemilik depot air isi ulang, Irwan Hutagalung (53). Pembunuhan ini merupakan pembunuhan berencana yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut fakta terbaru anak buah nekat mutilasi dan cor jasad bos air isi ulang di Semarang.

1.     Cari PSK Pasca Lakukan Pencurian Bersama Penjual Angkringan

Uang curian Muhammad Husen itu digunakan untuk berfoya-foa. Muhammad Husen mengaku hendak menyewa pekerja seks komersial (PSK) dengan uang tersebut.

Aksi foya-foya itu dilakukan dengan mengajak pemilik angkringan di depan depot air isi ulang. Selain itu, uang tersebut juga digunakan untuk membeli rokok dan kesenangan lainnya.

"Rp 7 juta dipergunakan untuk senang-senang, buat makan, rokok, iya (mencari PSK)," jelas Husen.

2.     Membunuh dengan Linggis Baru Memutilasi hidup-hidup.

Berdasarkan keterangan Husen dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu (10/5/23) itu, Husen mengaku awalnya memukul korban dengan linggis. Kemudian Husen kembali masuk dan memutilasi korban hidup-hidup.

3.     Mengecor di Hari Berikutnya

Baca Juga: Kadung Sakit Hati, Pelaku Pembunuhan di Semarang Malah Puas Habiskan Nyawa Bosnya Sendiri

Setelah melakukan pembunuhan, Husen baru berpikir untuk menghilangkan jejak kejahatannya di hari berikutnya. Husen pun mengambil semen di rumah Irwan kemudian mengecor tubuh korban di celah antar bangunan di depot air isi ulang.

4.     Motif Pelaku Pembunuhan dan Pencurian

Motif dari aksi sadis Husen ini karena sakit hati sering dipukuli oleh Irwan. Husen baru satu bulan bekerja di depo air isi ulang, tetapi ia sudah kerap dipukuli jika melakukan kesalahan.

"Karena setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan contohnya ada pesenan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu selesai ngirim dia pulang marah-marah langsung main tangan, padahal dia yang bilang," jelasnya.

Selain itu, Husen juga tertekan karena tidak dapat resign dari pekerjaan itu. Pasalnya, KTP Husen ditahan dan Husen juga diancam akan dibunuh jika keluar.

Adapun hal lain yakni Husen merasa kecewa karena saat awal bekerja, Irwan sangat baik padanya. Namun kemudian perlahan Irwan kerap melakukan penyiksaan kepadanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI