Sarana Tradisi Udik-Udikan
Berdasarkan penjelasan di atas, tradisi udik-udik ini hanya memerlukan uang. Nominalnya disesuaikan dengan keluarga yang menyebarkan. Contohnya, jika seseorang memiliki anak sedikit, maka jumlahnya berbeda dengan orang yang memiliki banyak anak.
Kemudian, ada pula beras kuning yakni beras yang sudah dicampur kunir. Warnanya pun akan menjadi kuning. Uang logam juga digunakan dalam tradisi ini. Namun, jumlahnya tidak ditentukan dan dicampur dengan beras kuning.
Tujuan Pelaksanaan Tradisi Udik-Udik
Tradisi ini dianggap sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan yang lebih spesifik yakni membersihkan pikiran dan hati nurani setiap manusia.
Adapun tujuan lainnya yakni berupa harapan agar anggota keluarga mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Udik-udik ini juga mampu menjaga hubungan manusia dengan Tuhan maupun manusia dengan leluhurnya.
Udik-udik adalah tradisi turun menurun, sehingga dapat pula bertujuan memperbanyak khasanah budaya bangsa. Tak hanya itu, tradisi ini juga dapat memberikan pengetahuan budaya kepada generasi muda.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma