Namun, dalam surat dakwaan disebutkan, untuk menyamarkan transaksi tersebut, surat-surat kendaraan itu dibalik nama atas nama Christofer Dhyaksa Dharma.
Tak hanya itu, setelah balik nama, pelat nomor kendaraan tersebut juga berubah dari B 808 ET menjadi B 2932 SXW.
Modus yang sama juga dilakukan oleh Rafael Alun pada 2014 ketika membeli satu unit mobil VW Beatle 4 A/T Tahun 2014 warna merah nomor polisi AB 1708 SY di showroom Jakarta.
Saat itu, transaksi jual beli dilakukan Irene Suheriani Suparman. Surat-surat juga diterbitkan atas nama tersebut. Lalu pada 2022, surat-surat kendaraan balik nama atas nama Angelina Embun Prasasya dengan nomor polisi baru, B 2817 AP.
Atas ulahnya itu, Rafael Alun didakwa melanggar Pasal 3 ayat (1) huruf a dan c Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2003 dan Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Tak hanya itu, ia juga didakwa dengan Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP atas kejahatan gratifikasinya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan