Suara.com - Salah satu yang dilakukan saat momen Idul Fitri adalah berkunjung ke rumah alias bertamu ke sejumlah kerabat, sahabat dan teman untuk bersilaturahmi saling bermaaf-maafan.
Bagi sebagian Muslim, waktu berkunjung tidak cukup dilakukan dalam satu atau dua hari. Hal ini karena faktor jarak tempuh yang cukup jauh, atau lantaran banyak kerabat yang perlu dikunjungi.
Tradisi ini tentu cukup mulia. Selain melebur kesalahan dengan cara bermaaf-maafan, menjaga silaturahim juga sangat dianjurkan dalam Islam.
Mengutip NUOnline, berikut ini beberapa adab yang mesti diperhatikan saat bertamu di momen Lebaran berdasarkan Kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali dan Kitab Fashlul Khithab.
1. Niat silaturahmi
Niat ini sangat penting, karena segala sesuatu bergantung kepada niatnya. Niat yang dapat ditanam dalam hati sekaligus diekspresikan dalam wujud perbuatan antara lain niat menyambung tali silaturahmi, memperkuat ikatan sesama Muslim, dan membahagiakan orang yang dikunjungi.
2. Perhatikan jadwal bertamu
Saat berkunjung atau bertamu hendaknya tidak dilakukan pada waktu istirahat atau saat tuan rumah baru pulang bepergian. Tujuannya agar tidak mengganggu waktu istirahat dan kenyamanannya.
3. Tidak pilih-pilih
Orang yang ingin bertamu, hendaknya tidak pilih-pilih dan tidak pula membeda-bedakan kelas sosial orang mau dikunjungi.