Melalui tangkapan layar yang dibagikan akun @bbluvr, diketahui bahwa pelaku dan korban berada di rumah yang saling berhadapan. Bahkan tak hanya memperkosa, pelaku juga kerap terlibat pencurian yang juga sering diproses hukum hingga dipenjara.
Keluarga pelaku justru mengamankan pelaku sejauh proses berjalan. Memang pelaku akhirnya menjadi tersangka dan diamankan pihak polisi, tetapi proses hukum berhenti nyaris 2 bulan karena pelaku tak segera disidang di pengadilan.
Massa yang kesal sempat melempar batu ke kaca rumah pelaku karena memang tidak ada kejelasan kasus pemerkosaan tersebut.
Keluarga pelaku akhirnya melaporkan balik dan menuntut korban untuk bertanggungjawab atas pengrusakan itu. Rumitnya persoalan yang terjadi, warga diketahui terlanjur kesal.
Akhirnya pada 1 Mei kemarin, warga langsung mendatangi rumah pelaku dan melakukan aksi tersebut.
Peristiwa itu pun tak lepas dari komentar netizen. Beberapa bisa menerima penjelasan yang diungkapkan ke publik, namun ada juga yang masih tegas bahwa pengrusakan itu patutnya tak perlu dilakukan.
"Terima kasih infonya, netizen jadi paham tindakan persuakan adalah sebab akibat keluarga pelaku yang tak ada iktikad baik kepada warga. Tentu yang paling bermasalah adalah pihak polisi yang gagal memberi kejelasan hukum kepada pihak korban," jelas salah satu netizen.
"Aksi mereka melanggar hukum, tapi mau gimana lagi. Hukuman penjara saja sering tak cukup menghentikan para predator seks. Sanksi sosial tambahan seperti itu sulit untuk tidak dimaklumi," kata netizen lain membela emak-emak.
"Main hakim sendiri," kecam salah satu netizen.