Sementara itu, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Pembangunan Ekonomi, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Navid Hanif, menjelaskan, IMF 2024 merupakan penyelenggaraan yang ketujuh kali. Forum ini diharapkan dapat mengakselerasi implementasi Agenda 2030 melalui pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh setiap kota.
“Anda akan mendorong perubahan. Namun, kali ini harus berfokus pada perubahan struktural dan sistematis, agar kota-kota dunia tetap berada di jalur yang sesuai (on track) menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Hanif.
IMF 2024 juga berperan penting dalam penyelenggaraan UN’s Summit of the Future yang akan digelar pada September 2024 mendatang. “Forum ini merupakan kesempatan bagi pemerintah lokal, regional, dan nasional untuk mengeksplorasi dan menginisiasi pembangunan berkelanjutan untuk masa depan, sehingga dapat berkontribusi pada Konferensi PBB tersebut,” jelas Hanif.
IMF 2024, melalui Deklarasi Jakarta, telah menghasilkan komitmen untuk mendorong lingkungan kota yang tangguh, adaptif, dan inklusif di tengah perubahan iklim, untuk membangun ekonomi lokal yang sejahtera, serta memastikan tidak ada yang tertinggal.
Semua pihak berjanji untuk mengidentifikasi dan menangani faktor kunci atau jalur investasi untuk Enam Transisi SDGs, yaitu sistem pangan, akses dan keterjangkauan energi, konektivitas digital (termasuk kecerdasan buatan), pendidikan, pekerjaan dan perlindungan sosial, serta perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.