Pengakuan Warga Sepaku
![Situasi banjir di Sepaku. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/03/68847-situasi-banjir-di-sepaku-ist.jpg)
Masyarakat di wilayah Sepaku juga mengamini bahwa di sekitar IKN di Kabupaten PPU sering terjadi banjir, meski tidak terjadi tiap tahun.
Salah satu Kepala Adat yang dihubungi Suara.com pada awal 2024 lalu mengatakan, tempat tinggalnya sempat dilanda banjir pada Maret 2023 lalu.
Ia mengatakan, dirinya salah satu korban banjir tersebut. Musibah yang terjadi saat itu tak semua merendam rumah di wilayahnya.
"Banjir itu di mana yang rumah-rumah berdirinya di dataran rendah, itu yang terkena (banjir). Tapi yang (rumahnya dibangun di dataran) tinggi, mungkin juga tidak kena (banjir). Termasuk punya saya juga (dibangun) di tanah rata, di rawa-rawa, lalu dekat sungai, jadi otomatis (kebanjiran)," ujar Kepala Adat berinisial JU saat dihubungi Suara.com, Jumat (23/2/2024).
Menurut JU, ada sejumlah faktor yang menurutnya menjadi penyebab banjir di daerahnya. Pertama, diakibatkan intensitas hujan yang tinggi di Sepaku. Kedua, air sungai yang pasang dan bertemu di titik tempatnya tinggal.
Untuk banjir di Maret 2023 lalu, menimpa RT 02 dan 01. Air pasang yang bertemu menetap hingga menimbulkan genangan.
"Kalau korban banjir di RT 02 dan 01 kemarin, mungkin juga karena penggundulan hutan. Karena hutan alam sudah tidak ada lagi. Sudah tidak seperti dulu," ujar dia.
Ia menegaskan, hutan industri justru lebih dominan. Hutan tersebut cuma bisa bertahan selama 5 tahun. Hilangnya hutan alam juga membuat resapan air tak lagi ada.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Akan Jual Separuh Kaltim untuk Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Benarkah?
IKN Jadi Driver Deforestasi

Kampanye, Advokasi, Media FWI, Anggi Putra Prayoga saat dihubungi melalui panggilan telepon, mengatakan, IKN sebagai proyek nasional dan urbanisasi yang ingin menciptakan peradaban baru di Kaltim membutuhkan sumber daya air, energi dan tanah yang berlimpah.
"Ketika proyek IKN dibangun, membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Akan dibangun proyek-proyek lain, berkaitan dengan food estate, energi, dan air untuk memenuhi kebutuhan di IKN," ujarnya, Senin (26/02/2024).
Ia menegaskan, ketika proyek urbanisasi IKN masuk di Kaltim, yang mengalami dampak adalah hutan dan ruang hidup masyarakat. Namun, tak cuma Bumi Mulawarman saja yang akan merasakan hal tersebut, tetapi juga Kalsel, Kalteng, Kalbar dan Kaltara.
Ia membenarkan akan ada pembukaan hutan yang sangat masif di Kalimantan. Kegiatan itu mereka sebut sebagai anatomi deforestasi IKN.
"Sebetulnya ini, ketika proyek IKN dibangun, maka akan ada proyek-proyek baru. Saat ini belum ada mobilisasi atau urbanisasi yang masif, terjadi nanti di Agustus, nah proyek itu apakah nanti berdampak positif jika memang diasumsikan bahwa IKN memerlukan lahan yang banyak, terkait pangan, energi dan air, justru ini akan meningkatkan laju deforestasi di Kalimantan," ujar dia.