2. Petugas TU membuat surat keterangan kesehatan jiwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang tercatat dalam rekam medis.
3. Petugas TU melakukan registrasi dan memberikan nomor pada surat keterangan.
4. Surat tersebut kemudian ditandatangani oleh Dokter Spesialis Jiwa.
5. Pasien menerima surat keterangan kesehatan jiwa yang telah selesai.
Perbedaan Surat Keterangan Sehat Jiwa dan Surat Keterangan Sehat Jasmani
Surat Keterangan Sehat Jiwa dan Surat Keterangan Sehat Jasmani adalah dua jenis surat medis yang berbeda:
1. Surat Keterangan Sehat Jiwa: Surat ini menyatakan bahwa seseorang berada dalam kondisi kesehatan mental yang baik. Biasanya, surat rekomendasi ini diterbitkan oleh seorang psikiater atau dokter yang ahli dalam bidang kesehatan jiwa setelah mereka menyelesaikan evaluasi psikologis. Proses ini melibatkan pemeriksaan mendalam yang bertujuan untuk memahami kondisi mental pasien secara menyeluruh.
Hasil dari evaluasi ini sering kali digunakan untuk merencanakan langkah-langkah perawatan selanjutnya atau untuk memberikan dukungan yang diperlukan dalam konteks medis atau administratif. Surat ini sering dibutuhkan untuk keperluan pekerjaan, pendidikan, atau proses hukum tertentu.
2. Surat Keterangan Sehat Jasmani: Surat ini mengonfirmasi bahwa seseorang dalam keadaan fisik yang sehat dan tidak mengalami penyakit yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik sehari-hari. Surat ini biasanya dikeluarkan oleh dokter umum atau spesialis kesehatan dan diperlukan untuk melamar pekerjaan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, atau administrasi lainnya.
Baca Juga: 5 Lembaga Penyelenggara TOEFL untuk Seleksi CPNS 2024, Agar Sertifikat Diakui dan Langsung Lolos
Secara singkat, surat keterangan sehat jiwa berfokus pada kesehatan mental, sementara surat keterangan sehat jasmani berfokus pada kesehatan fisik.