Sementara, pengamat perkotaan dari dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengemukakan, masalah sanitasi tak boleh dipandang remeh. Bukan hanya sekadar estetika kota, sanitasi buruk pun bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
"Air bersih yang tercemar limbah itu bisa mengakibatkan stunting, karena mengganggu pertumbuhan otak dan badan. Jadi jangan hanya salahkan gizi saja, justru yang penting ini (sanitasi)," papar Yayat.
Ia juga mengapresiasi program Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di permukiman padat penduduk. Namun, ia mencatat persoalan MCK komunal adalah perawatannya.
"Jadi masyarakat juga malas kalau MCK kotor dan bau. Akhirnya mereka buang air besar itu balik lagi ke sungailah. Juga harus dipastikan itu gratis, tidak bayar," urainya.
Ia pun mengakui, persoalan sanitasi ini tak bisa hanya diselesaikan pemerintah saja. Kesadaran masyarakat juga penting agar fasilitas sanitasi digunakam dan tak menimbulkan masalah bagi sekitarnya.
"Kalau masyarakat enggak sadar, ya repot juga. Ini akhirnya terus berulang. Air bersih jadi tercemar dan semuanya dirugikan," pungkas Yayat.