Sumbang 2,5 Hektare buat Perumahan, Ini Silsilah Keluarga Maruarar Sirait

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:44 WIB
Sumbang 2,5 Hektare buat Perumahan, Ini Silsilah Keluarga Maruarar Sirait
Eks politikus PDIP, Maruarar Sirait pindah haluan dukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait telah menyumbangkan tanahnya seluas 2,5 hektare untuk dimanfaatkan sebagai perumahan rakyat. Hal ini lantas membuat silsilah keluarga Maruarar Sirait jadi perhatian publik.

Ara, sapaan akrabnya, berharap langkahnya itu jadi inspirasi bagi pejabat lain untuk menyumbang. Menurutnya, sudah waktunya kini para pengusaha tajir di Tanah Air untuk melakukan hal yang serupa dengannya. Mengingat, sikap gotong royong untuk membantu yang lain adalah warisan budaya leluhur bangsa yang sudah ada sejak dahulu kala.

Untuk merealisasikan langkahnya itu, Ara menegaskan jika dirinya sudah berkoordinasi dengan otoritas termasuk aparat penegak hukum serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Menurutnya, koordinasi perlu dilakukan agar pihak-pihak yang ingin membantu rakyat bisa mewujudkan tanpa melawan hukum.

Diketahui bahwa, Ara berkomitmen akan merealisasikan target pembangunan sebanyak 3 juta rumah oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Sehingga menurut Ara, perlu partisipasi serta gotong royong di tengah minimnya anggaran perumahan.

Dikenal sebagai politikus ternama, lantas bagaimanakah silsilah keluarga Maruarar Sirait? Simak selengkapnya berikut ini.

Silsilah Keluarga Maruarar Sirait

Maruarar Sirait merupakan kelahiran Medan pada tanggal 23 Desember 1969. Ara adalah putra dari Sabam Sirait, politikus senior sekaligus mantan anggota DPR yang dekat dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Karier politik Sabam dimulai dari ia bergabung dengan Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Sabam lalu diangkat jadi Sekretaris Jenderal Parkindo pada periode 1967-1973. Bahkan saat kebijakan fungsi partai politik menjadi tiga di era Orde Baru, Sabam ikut berpartisipasi dalam pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada tanggal 10 Januari 1973.

Sabam sempat menjadi Sekjen PDI selama tiga periode, yaitu periode 1973-1976, periode 1976-1981, dan periode 1981-1986. Langkahnya tak berhenti di situ, ia juga turut menjadi pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada September 1998. Hingga diangkat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP pada tahun 1998-2008.

Baca Juga: Silsilah Keluarga Lee Kuan Yew dan Perseteruan Dua Anak Soal Warisan Bapak Pendiri Singapura

Penerima Bintang Mahaputera itu juga telah malang melintang di Parlemen. Sabam pernah jadi Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode tahun 1967-1973, Anggota DPR RI periode tahun 1973-1982, Anggota DPR RI periode tahun 1992-2009 hingha Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode tahun 2019-2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI