Hizbullah Tantang Israel, Tolak Syarat Gencatan Senjata!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 21 November 2024 | 20:55 WIB
Hizbullah Tantang Israel, Tolak Syarat Gencatan Senjata!
Adu kekuatan militer Hizbullah vs Israel. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Hizbullah menyampaikan pidato yang menantang pada hari Rabu, dengan mengatakan Israel tidak dapat memaksakan syarat-syarat untuk gencatan senjata di Lebanon, saat utusan AS yang sedang berkunjung Amos Hochstein menuju Israel untuk mencoba merundingkan diakhirinya perang.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar, dalam pernyataan yang hampir bersamaan, mengatakan setiap kesepakatan gencatan senjata harus memastikan Israel masih memiliki "kebebasan untuk bertindak" terhadap Hizbullah.

Hochstein mengatakan di Beirut bahwa ia akan menuju Israel pada hari Rabu untuk mencoba menyegel perjanjian gencatan senjata dalam perang di Lebanon, yang meningkat pada akhir September setelah hampir setahun terjadi baku tembak mematikan di perbatasan utara Israel.

Israel telah berjanji untuk mengamankan wilayah utara dan mengizinkan puluhan ribu orang yang mengungsi akibat permusuhan lintas perbatasan untuk kembali ke rumah.

Israel juga telah mengirim pasukan darat ke Lebanon selatan, di mana pada hari Rabu dikatakan tiga tentara telah tewas, sehingga jumlah total yang tewas menjadi 52 sejak dimulainya operasi darat.

Militer mengumumkan dua tentara tewas dalam insiden yang sama termasuk prajurit cadangan berusia 70 tahun Ze'ev 'Jabo' Hanoch Erlich, setelah sebelumnya mengatakan pada hari Rabu bahwa seorang tentara berusia 22 tahun dari Yerusalem "jatuh selama pertempuran di Lebanon selatan".

"Israel tidak dapat mengalahkan kami dan tidak dapat memaksakan persyaratannya kepada kami," kata pemimpin Hizbullah Naim Qassem dalam pidato yang disiarkan segera setelah Hochstein mengumumkan rencana perjalanannya.

Qassem menambahkan bahwa kelompok bersenjatanya menginginkan "akhir yang lengkap dan menyeluruh dari agresi" dan "pelestarian kedaulatan Lebanon".

Ia juga berjanji bahwa tanggapan terhadap serangan mematikan Israel baru-baru ini di Beirut akan dilakukan di pusat Tel Aviv, pusat komersial Israel yang padat penduduk.

Baca Juga: Gempur Palmyra, Rudal Israel Tewaskan 36 Orang di Suriah

Sebelum menuju Israel, Hochstein bertemu untuk kedua kalinya dengan juru bicara parlemen Lebanon yang bersekutu dengan Hizbullah, Nabih Berri, yang telah memimpin upaya mediasi atas nama kelompok yang didukung Iran tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI