Kaleidoskop 2024: Rentetan Masalah Polusi, Banjir, dan Kemacetan Masih Terjadi di Jakarta

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 31 Desember 2024 | 08:05 WIB
Kaleidoskop 2024: Rentetan Masalah Polusi, Banjir, dan Kemacetan Masih Terjadi di Jakarta
Sejumlah warga melintasi genangan banjir di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. [ANTARA FOTO/Prabanndaru Wahyuaji].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Prioritas pembangunan di Jakarta 5 tahun ke depan, 7 prioritasnya ada di bidang pembangunan lingkungan hidup,” kata Asep.

  • Jakarta Kerap Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Kualitas udara Jakarta kembali memburuk pada Kamis (20/6/2024) pagi. Bahkan, tingkat polusi udara Ibu Kota menjadi yang terburuk ke dua dibandingkan kota-kota besar lainnya di dunia.

Hal ini diketahui berdasarkan situs pemantau kualitas udara, IQAir. Tingkat polusi udara Jakarta dikategorikan tidak sehat dengan indeks kualitas udara mencapai 167 AQI US.

Rinciannya, kandungan PM 2.5 udara Jakarta mencapai 78 µg per meter kubuk, PM 1063µg per meter kubik, O3 64.3 µg per meter kubik, NO2 4.1µg per meter kubik, SO2 30.2 µg per meter kubik, dan CO 1055.4µg per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 15.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan (yang ditetapkan) WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," kata situs itu.

PM 2.5 mengacu pada partikel debu yang sangat halus di udara dengan diameter 2,5 mikron atau kurang dan termasuk partikel yang dapat dihirup cukup kecil untuk menembus daerah dada pada sistem pernapasan. Kebanyakan menghirup partikel ini secara rutin bisa mengakibatkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Atas kondisi ini, masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

  • Upaya Pemprov DKI

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta jajarannya untuk memberikan perhatian khusus pada kualitas udara yang memburuk belakangan ini. Ia bahkan berencana melakukan rekayasa cuaca demi menurunkan polusi udara.

Heru mengaku sudah meminta jajaran di Badam Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera melakukan rekayasa cuaca dan menurunkan hujan yang disinyalir bisa memperbaiki kualitas udara.

Baca Juga: Cek Fakta: Video Qodari Marah Lantaran Ridwan Kamil Kalah di Pilkada Jakarta

"Jadi BPBD saya minta untuk bisa melakukan beberapa rekayasa cuaca supaya bisa menurunkan masalah situasi kondisi Jakarta saat ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI