Warga Palestina Pulang ke Gaza yang 'Sudah Tak Dikenali': Di Mana Rumah Kami?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 20 Januari 2025 | 20:56 WIB
Warga Palestina Pulang ke Gaza yang 'Sudah Tak Dikenali': Di Mana Rumah Kami?
Konflik di jalur Gaza [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warga bahkan tidak dapat menggerakkan kendaraan dan gerobak mereka melintasi area tersebut karena jalan telah hancur.

Nemr al-Nimnim mengatakan kepada Asharq Al-Awsat: “Saya dibesarkan di kamp, tetapi saya tidak dapat mengenali jalan mana pun di sana. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyingkirkan puing-puing dari Gaza, terutama Jabalia dan area di sekitarnya. Rekonstruksi mungkin memakan waktu puluhan tahun.”

Ia mengatakan bahwa ia berharap dapat segera kembali ke kamp, “tetapi area tersebut tidak layak huni. Tidak ada air atau tempat yang dapat melindungi kami. Seolah-olah gempa bumi telah menghancurkan kamp tersebut.”

Tampaknya pasukan Israel sengaja berusaha menghancurkan pusat-pusat UNRWA dan fasilitas lain yang menawarkan layanan. Infrastruktur juga hancur total untuk mencegah orang-orang melanjutkan hidup mereka dalam waktu dekat.

Menghadapi kehancuran tersebut, warga mendesak orang-orang yang mereka cintai untuk tidak kembali ke Jabalia dan sebaliknya pergi ke area lain.

Warga lainnya, Duaa Munir, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa ia mendesak kerabatnya untuk pergi ke Gaza selatan karena tidak ada tempat untuk kembali di Jabalia. "Bahkan tidak ada tempat untuk mendirikan kamp" karena reruntuhan, katanya.

Lebih dari satu juta orang mengungsi di Gaza dengan mayoritas mencari perlindungan di kamp-kamp di sepanjang pantai dan di bagian tengah dan selatan daerah kantong itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa rekonstruksi Gaza bisa memakan waktu lebih dari 350 tahun jika tetap berada di bawah blokade Israel. Dengan menggunakan data satelit, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bulan lalu bahwa 69% bangunan di Gaza telah rusak atau hancur, termasuk lebih dari 245.000 rumah.

Dengan lebih dari 100 truk yang bekerja penuh waktu, akan memakan waktu lebih dari 15 tahun hanya untuk membersihkan reruntuhan.

Baca Juga: Remaja Palestina Tewas dalam Serangan Tentara Israel di Tepi Barat, Gencatan Senjata Semu?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI