Insiden memilukan ini terjadi saat para petugas dari Bulan Sabit Merah Palestina, layanan Darurat Sipil, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merespons laporan korban luka akibat serangan udara Israel.
Para korban ditemukan seminggu kemudian dalam kuburan dangkal oleh tim PBB dan Bulan Sabit Merah Palestina. Seorang korban lainnya masih dinyatakan hilang.
Awalnya, militer Israel mengklaim telah menembaki kendaraan mencurigakan yang mendekat tanpa lampu atau tanda, dan menewaskan sembilan militan Hamas dan Jihad Islam yang disebut berada dalam kendaraan Bulan Sabit Merah.
Namun, video dari ponsel salah satu korban yang dirilis oleh Bulan Sabit Merah memperlihatkan sebaliknya, para petugas memakai seragam, dan kendaraan mereka termasuk ambulans dan truk pemadam bertanda jelas serta lampunya menyala.
Satu-satunya korban selamat, paramedis Munther Abed, mendukung isi video tersebut. Ia mengungkap bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan secara langsung ke kendaraan darurat yang telah diberi tanda.
Dalam jumpa pers, seorang pejabat militer Israel menyatakan bahwa laporan awal dari pasukan di lapangan kemungkinan keliru.
“Yang kami pahami saat ini adalah orang yang memberikan keterangan awal itu keliru. Kami mencoba memahami alasannya,” ujarnya.
Media Israel melaporkan bahwa enam dari 15 korban diidentifikasi sebagai militan, namun militer belum memberikan bukti atau rincian lebih lanjut atas klaim tersebut.
Pihak militer hanya menyebutkan adanya pengakuan dari seorang tahanan yang mengaku sebagai anggota Hamas.
Baca Juga: Prabowo Undang Najwa Shihab dan 6 Pemred, Ada Apa?
PBB dan Bulan Sabit Merah Palestina mendesak adanya penyelidikan independen.
Mereka menyatakan bahwa informasi yang tersedia menunjukkan tim penyelamat ditembak satu per satu selama beberapa jam saat berusaha mencari rekan mereka yang hilang.
“Kami membutuhkan keadilan bagi para korban dan kami perlu memastikan bahwa semua pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” ujar juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina, Nebal Farsakh.
Militer Israel menyebut serangan dimulai sekitar pukul 4 pagi, ketika pasukan menembaki kendaraan yang membawa dua anggota Hamas, dan kembali melepaskan tembakan sekitar pukul 6 pagi terhadap sekelompok kendaraan yang mereka nilai mencurigakan berdasarkan pengawasan udara.
Menanggapi dugaan bahwa pasukan Israel memborgol dan mengeksekusi paramedis dari jarak dekat, pejabat militer membantah.
“Itu bukan dari dekat. Mereka melepaskan tembakan dari jauh… Tidak ada penganiayaan terhadap orang-orang di sana.” katanya.